Apa itu Employer Branding? Manfaat dan Cara Menerapkannya

Recruit First
Pengembangan Organisasi
24 May 2023
Apa itu Employer Branding? Manfaat dan Cara Menerapkannya

Persaingan bisnis yang kian ketat membuat perusahaan tidak hanya harus memiliki merek (branding) yang kuat terhadap produk barang atau jasa yang ditawarkan, namun juga harus membangun employer branding untuk meningkatkan citra dan reputasi sebagai tempat kerja yang baik di mata kandidat pelamar dan karyawan yang sudah ada. Nah, pernahkah kamu mendengar apa itu employer branding?

Employer branding bisa diartikan sebagai praktik pemasaran yang berfokus pada peningkatan citra perusahaan di mata para pelamar. Praktik ini harus dikembangkan terus-menerus supaya perusahaan bisa menarik kandidat potensial serta meningkatkan loyalitas karyawan.

Ingin mengetahui lebih dalam tentang employer branding? Simak artikel ini sampai selesai untuk memahaminya.

Apa Itu Employer Branding?

Employer branding adalah upaya pemberi kerja untuk membangun reputasi tempat kerja yang baik supaya bisa menarik calon karyawan untuk bergabung serta mencegah karyawan yang sudah ada agar tidak keluar dari tempat kerjanya.

Istilah employer branding tidak sama seperti company brand yang berfokus pada penjualan produk dan layanan yang disediakan oleh perusahaan. Employer branding lebih menitikberatkan pada kebijakan tentang karyawan, seperti seragam karyawan dan merchandise kantor (contohnya lanyard) yang biasanya menjadi ciri khas dari suatu kantor.

Secara umum, employer branding mencakup promosi budaya perusahaan, memberikan benefit atau manfaat yang konsisten dan kreatif, menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat, serta memberikan testimoni dari karyawan yang telah merasakan pengalaman bekerja di perusahaan tersebut. Singkatnya, employer branding adalah cara perusahaan dalam memasarkan dirinya kepada pencari kerja dan karyawan internal.

Baca Juga: Pengertian Rekrutmen Karyawan: Tujuan, Proses, dan Metodenya

Pentingnya Melakukan Employer Branding bagi Perusahaan

Inti dari employer branding adalah membangun identitas, citra, dan nilai positif perusahaan. Tujuannya yaitu membedakan perusahaan dari kompetitornya dalam proses rekrutmen untuk menarik karyawan potensial. Employer branding sangat penting bagi perusahaan karena alasan berikut ini.

1. Membangun Reputasi Positif Perusahaan

Employer branding dirancang untuk mempromosikan perusahaan kepada kandidat karyawan dengan menunjukkan reputasi positif seperti budaya kerja dan visi misi perusahaan. Hal ini sangat penting untuk membangun citra yang baik dan meningkatkan kepercayaan calon karyawan maupun karyawan yang sudah ada.

2. Menarik Perhatian Kandidat Pelamar

Branding perusahaan memiliki dampak signifikan terhadap proses perekrutan. Banyak pencari kerja akan mengutamakan reputasi perusahaan sebelum melamar. Selain itu, mereka juga memilih pekerjaan dari perusahaan yang memiliki citra yang baik. Employer branding membantu menarik perhatian kandidat pelamar dengan membangun reputasi perusahaan yang baik.

3. Menjaring Karyawan Potensial

Branding yang kuat akan menarik banyak pelamar yang lebih potensial atau berkualitas. Melalui employer branding, perusahaan akan lebih mudah dalam menjaring kandidat yang sesuai dengan kriteria mereka.

Baca Juga: Bagaimana Proses Rekrutmen yang Efektif? 

4. Reputasi Perusahaan Lebih Penting dari Nilai Gaji

Banyak kandidat yang memilih untuk tidak bekerja di perusahaan dengan reputasi buruk meskipun ditawarkan gaji yang lebih tinggi. Mereka lebih suka menerima gaji yang lebih rendah asalkan perusahaan yang diminati memiliki reputasi yang positif. Employer branding yang baik akan mempengaruhi preferensi kandidat karyawan dalam memilih perusahaan dan membantu pemberi kerja dalam menarik karyawan berkualitas dengan lebih mudah.

Baca Juga: 5 Cara Menghitung Gaji Karyawan dengan Mudah

5. Mengurangi Biaya Perekrutan

Perusahaan dengan employer branding yang lebih kuat dari kompetitor akan menurunkan biaya perekrutan. Employer branding yang baik tidak hanya membantu menarik karyawan, tetapi juga menguntungkan secara finansial karena dapat menekan biaya iklan atau promosi perusahaan kepada calon karyawan.

6. Menjaga Loyalitas Karyawan

Employer branding juga berpengaruh pada karyawan yang sudah bekerja di tempat kerja kamu. Jika employer branding yang dibangun sudah baik, maka karyawan tidak akan berpaling ke perusahaan lain. Strategi employer branding untuk karyawan dapat dilakukan dengan menjamin kesejahteraan mereka, membangun budaya kerja yang menyenangkan, membuat peraturan yang saling menguntungkan, dan sebagainya.

Baca Juga: Memahami Apa Itu Turnover Karyawan serta Faktor yang Memengaruhinya

Langkah-langkah Membangun Employer Branding yang Kuat

Membaca keenam alasan di atas, kamu pasti tertarik untuk membangun employer branding sebagai pemberi kerja. Lantas, bagaimana cara membangun employer branding yang baik? Lakukan langkah-langkah di bawah ini.

1. Ketahui Value Proposition Perusahaan

Branding employer yang kuat dimulai dari mengenali visi, misi, nilai, dan budaya perusahaan kamu. Mengenali kebutuhan bisnismu juga berguna dalam membangun employer branding yang baik. Dengan cara ini, kamu bisa menyesuaikan nilai yang dibangun sebagai employer dengan tujuan bisnismu.

Contohnya, perusahaan yang memiliki misi bahwa setiap orang berkesempatan untuk mengakses pendidikan yang lebih baik. Mereka akan membangun employer branding sebagai tempat kerja yang memberikan karyawan kesempatan untuk belajar terus-menerus.

2. Lakukan Audit Employer Branding

Mungkin kamu belum menyadari reputasi perusahaanmu sebagai pemberi kerja di mata para pencari kerja atau bahkan karyawanmu sendiri. Oleh karena itu, cobalah melakukan audit employer branding dengan melakukan survei internal, mencari di media sosial, memantau website karier atau pencarian kerja, dan sebagainya. 

Cari tahu informasi dari karyawanmu mengenai aspek favorit dari budaya perusahaan yang bisa kamu tonjolkan. Selain itu, kamu juga bisa menanyakan tentang kekurangan perusahaan sebagai pemberi kerja yang bisa dievaluasi untuk membangun employer branding yang lebih kuat. Selalu ingat bahwa perusahaan dengan employer branding terdepan selalu fokus dalam menjaga keterlibatan karyawan dan memperhatikan feedback mereka.

3. Buatlah Value Proposition tentang Karyawan

Setelah melakukan audit, kamu bisa membuat value proposition tentang karyawanmu. Value proposition adalah bagian dari pemasaran sebagai pemberi kerja, sehingga kamu harus mengatakan hal faktual dan sesuai dengan keadaan bisnismu. Tentunya fakta tersebut harus disetujui pula oleh karyawanmu. Nantinya, value proposition ini bisa dipasang di website perusahaan, portal pencari kerja, atau media sosial.

Value proposition sebaiknya tidak boleh berhubungan dengan kompensasi. Namun, bagikanlah tujuan dan dampak positif yang ingin diberikan perusahaan pada masyarakat di sekitarnya. Langkah ini akan membuat kandidat dan karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka akan bermakna besar bagi sesamanya.

4. Manfaatkan Karyawan yang Sudah Ada

Karyawan yang sudah ada bisa menjadi sumber kredibel bagi para pencari kerja untuk membicarakan budaya kerja dan perusahaan kamu. Mereka bisa membagikan pengalaman ketika bekerja di perusahaanmu. Selain itu, pencari kerja juga tidak akan sungkan ketika ingin bertanya mengenai kondisi pekerjaan.

Oleh karena itu, kamu bisa mendorong karyawan yang sudah ada untuk membagikan ulasan dan pengalamannya selama di media sosial maupun website pencari kerja. Pengalaman karyawan adalah bagian dari employer branding, jadi cerita dan kisah yang mereka bagikan dapat memengaruhi persepsi kandidat dalam melamar pekerjaan.

5. Kembangkan Proses Onboarding yang Kuat

Onboarding adalah pengalaman pertama bagi karyawan baru. Usahakanlah untuk membangun kesan positif dan hindari kesan negatif yang bisa mengakibatkan konsekuensi besar. Kandidat yang memiliki pengalaman onboarding yang negatif lebih mungkin mencari kesempatan yang baru padahal masih berstatus probation.

Menanamkan citra merek perusahaan yang positif dimulai dari proses onboarding yang baik. Cobalah memberikan motivasi yang baik kepada karyawan baru tentang pekerjaannya sejak awal mereka bekerja. Berikan arahan yang jelas serta sediakan fasilitas supaya mereka bisa bekerja lebih produktif.

Baca Juga: 8 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

6. Menawarkan Peluang Belajar dan Pengembangan

Alasan terbesar karyawan saat ini keluar dari perusahaan adalah merasa bosan dan membutuhkan tantangan baru. Masalah ini bisa diatasi dengan memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan skill mereka. Karyawan akan lebih semangat dalam bekerja karena perusahaan memberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya.

Peluang belajar dan pengembangan diri merupakan wujud kepedulian kamu sebagai pemberi kerja. Selain itu, mereka juga akan lebih merasa dihargai sehingga mau bertahan di perusahaan kamu.

Baca Juga: Apa itu Learning and Development dan Manfaatnya?

Sudahkah kamu memahami apa itu employer branding setelah membaca artikel ini? Cobalah membangun employer branding yang baik terlebih dahulu untuk meningkatkan angka retensi karyawan di perusahaanmu. Setelahnya, kamu bisa memasarkan employer branding yang dibangun melalui saluran yang ada, salah satunya website pencari kerja seperti RecruitFirst.

RecruitFirst menyediakan layanan Bisnis Proses Outsourcing (BPO) untuk manajemen operasional bisnis yang lengkap, termasuk pengelolaan employer branding perusahaanmu. Fitur BPO juga menyediakan layanan manajemen karyawan serta pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas karyawanmu. Hubungi kami segera untuk informasi lebih lanjut tentang layanan ini.

Author

Debby Lim

As the practice leader of RecruitFirst Indonesia, Debby brings to the table over 13 years of industry experience.