Kamu pasti menemukan talenta yang isi CV-nya menarik dan memenuhi kriteria yang sedang dicari. Pertanyaannya, apakah talenta tersebut sesuai dengan nilai dan kebutuhan perusahaan kamu? Untuk mengetahui jawabannya, kamu perlu melakukan background check. Background check adalah proses yang tidak bisa diabaikan dalam proses rekrutmen.
Rekrutmen karyawan seharusnya tidak hanya bertujuan untuk mencari talenta dengan skill dan riwayat pekerjaan atau pendidikan yang keren. Kamu perlu mempertimbangkan rekam jejak karyawan secara menyeluruh untuk memastikan jika talenta tersebut mempunyai integritas dan nilai pribadi yang selaras dengan visi, misi, atau value perusahaan. Background check diperlukan supaya kamu bisa mengetahui rekam jejak talenta tersebut.
Lantas, apa yang dimaksud dengan background check? Apa saja yang harus kamu periksa dalam background check dan bagaimana langkah-langkahnya? Temukan jawabannya dalam artikel ini!
Background check adalah tahapan dalam proses rekrutmen yang dilakukan untuk memahami dan menilai rekam jejak talenta. Dari tahapan ini, kamu bisa menilai karakter, integritas, bahkan cara kerja talenta tersebut di perusahaan sebelumnya. Background check diperlukan biar kamu bisa memastikan kalau karyawan yang direkrut sesuai dengan nilai dan budaya perusahaan.
Background check mencakup pemeriksaan terhadap beberapa aspek kehidupan karyawan yang menjadi pertimbangan bagi perusahaan. Misalnya, riwayat pendidikan, pekerjaan, atau rekam jejak medis. Melalui background check, kamu bisa memahami lebih baik tentang calon karyawan yang menjadi keluarga besar perusahaanmu.
Barangkali kamu bingung mengenai apa saja aspek kehidupan talenta yang perlu diperiksa dalam background check. Kamu bisa memeriksa beberapa hal di bawah ini ketika melakukan background check.
Untuk mengetahui skill teknis talenta, kamu tidak cukup melihat dari daftar skill yang dicantumkan dalam CV-nya. Kamu juga perlu mengecek riwayat pendidikan dan pekerjaan mereka. Pasalnya, pengalaman mereka dalam bekerja menentukan seberapa baik mereka dalam menggunakan skill-nya. Selain itu, kamu bisa memiliki gambaran mengenai kemampuan adaptasi dan perjalanan kariernya, apakah pernah mendapatkan prestasi atau promosi di tempat kerja lamanya.
Dalam background check ini, kamu perlu memastikan informasi supaya gelar, institusi pendidikan, dan pengalaman kerja talenta sesuai yang tercantum dalam CV-nya. Validasi ini diperlukan untuk menjamin keaslian kualifikasi yang dimiliki oleh calon karyawan.
Beberapa instansi tidak jarang meminta talenta untuk melampirkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian. Dokumen ini diperlukan untuk background check catatan kriminal karyawan. Background check ini berguna supaya kamu bisa memastikan keamanan lingkungan kerja. Dalam proses ini, kamu memverifikasi catatan kriminal talenta untuk membuat keputusan yang penting. Kamu juga bisa mewaspadai talenta yang pernah terlibat pelanggaran hukum yang serius, seperti kekerasan seksual, penipuan, penggelapan, atau bahkan menjalani hukuman pidana.
Referensi yang dimaksud adalah orang-orang yang pernah bekerja dengan talenta. Background check ini berguna supaya kamu bisa mengetahui karakter, etika kerja, dan kemampuan interpersonal talenta. Kamu bisa mendapatkan testimoni langsung dari mereka yang telah bekerja dengan talenta sehingga mempunyai pandangan yang lebih komprehensif tentang kemampuan dan kepribadian mereka.
Tidak jarang pula instansi di Indonesia yang melakukan pemeriksaan narkoba terhadap talentanya. Pemeriksaan narkoba berguna untuk menghindari potensi risiko dan menjaga lingkungan kerja tetap aman. Dalam proses ini, kamu memastikan agar talenta bebas dari penggunaan narkoba yang dapat memengaruhi kinerja mereka atau bahkan membahayakan keselamatan rekan kerjanya. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan secara profesional dan tetap menghormati privasi talenta, ya.
Pengecekan media sosial diperlukan untuk memperoleh wawasan mengenai kepribadian dan aktivitas talenta di luar lingkungan kerja. Biasanya, media sosial yang dicek adalah Facebook, Instagram, TikTok, LinkedIn, atau X (Twitter). Untuk melaksanakan background check ini, kamu harus menghormati privasi talenta. Informasi yang diperoleh dari media sosial sebaiknya digunakan dengan bijak dan ditanyakan kepada talenta hanya jika relevan dengan konteks rekrutmen.
Lantas, bagaimana cara melakukan background check dengan efektif? Kamu bisa melakukan lima langkah di bawah ini.
Tentukan kriteria kandidat yang sesuai kebutuhan perusahaan. Tujuannya adalah biar kamu bisa menyaring kandidat mana yang relevan ataupun yang tidak cocok dengan nilai dan kebutuhan perusahaan. Tuliskan daftar kriteria kandidat yang ingin dipilih supaya kamu bisa menilainya dengan cermat. Dalam menentukan kriteria kandidat, kamu bisa melibatkan tim HR lainnya atau departemen yang membutuhkan talenta baru, kemudian menanyakan skill, pengalaman, dan karakteristik lainnya yang sedang dibutuhkan.
Setelah menyebarkan lowongan dan mendapatkan lamaran dari kandidat, kamu bisa mengevaluasi CV mereka. Kamu bisa me-review pengalaman kerja dan pendidikan yang dimiliki oleh talenta. Periksa juga keterampilan dan pencapaian yang telah dilakukan talenta. Kamu juga perlu memeriksa keaslian informasi yang tercantum dalam CV melalui ijazah dan surat paklaring yang terlampir jika ada.
Wawancara awal adalah kesempatan untuk memahami talenta. Selain mengevaluasi skill teknis, kamu juga perlu menilai kepribadian, komunikasi, dan kemampuan interpersonal yang ditunjukkan oleh talenta melalui tahap wawancara. Berikan pertanyaan yang terarah dan fokus agar kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang talenta.
Kamu juga berkesempatan menyampaikan value dan ekspektasi perusahaan kepada talenta. Mereka bisa memberikan klarifikasi atau menjelaskan pengalaman dan keterampilan yang dimilikinya dan bagaimana mereka bisa memenuhi ekspektasimu.
Dari proses wawancara awal, kamu pasti sudah mendapatkan sejumlah nama talenta yang berhasil lolos ke tahap berikutnya. Pada saat inilah kamu melakukan background check dengan memperhatikan lima aspek yang sudah disampaikan di bagian sebelumnya. Melalui background check, kamu bisa memastikan keaslian informasi dan mengidentifikasi potensi risiko atau ketidaksesuaian talenta dengan nilai perusahaan.
Terakhir, kamu perlu melakukan wawancara akhir untuk memastikan kalau talenta yang lolos background check merupakan pilihan yang tepat. Dalam wawancara akhir, kamu bisa membahas hasil background check, memberikan feedback, dan serta menjelaskan gambaran yang lebih rinci tentang peran yang akan dilakukan talenta. Tahap ini juga penting bagi talenta karena mereka bisa mengevaluasi jika perusahaanmu merupakan tempat yang sesuai untuk mengembangkan kariernya.
Kini, kamu sudah paham apa itu background check, bukan? Kamu juga sudah mempelajari cara melakukan background check dengan tepat sehingga bisa diterapkan ketika merekrut talenta.
Tidak bisa disangkal kalau proses rekrutmen perlu melalui berbagai tahapan termasuk background check supaya kamu bisa mendapatkan karyawan terbaik. Masalahnya, pekerjaanmu di bidang HR tidak terbatas pada rekrutmen saja sehingga proses ini memakan waktu yang cukup banyak. Solusinya, kamu bisa menggunakan jasa outsourcing RecruitFirst yang menghadirkan layanan perekrutan.
Tim profesional kami fokus dan terlibat dalam proses wawancara, persiapan tahap penawaran, hingga onboarding yang hanya dilakukan dalam 3-5 hari sampai karyawan baru siap bekerja di perusahaan Anda. Mari berkonsultasi mengenai kebutuhan talenta kamu bersama RecruitFirst dengan klik di sini!
There is a proliferation of job related scams across multiple platforms which include websites, WhatsApp and Telegram.
These scams include impersonation of our brand and consultants, including the usage of EA personnel numbers obtained from MOM website.
The scammers may ask for your personal and/or financial information. Please do not share any personal data and do not engage further. Click on the button below to find out how to identify a potential scam message and other important information.