Setiap perusahaan, terutama pihak manajemen SDM, perlu mengetahui cara menghitung kenaikan gaji karyawannya dengan sesuai dan efektif. Setiap karyawan memang berhak mendapatkan kenaikan gaji setelah mendapatkan promosi jabatan atau telah bekerja dalam kurun waktu tertentu dan masih banyak faktor lainnya.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari bagaimana cara menghitung kenaikan gaji karyawan dengan efektif. Namun sebelum itu, kamu harus memahami apa saja faktor yang dapat memengaruhi kenaikan gaji dari seorang karyawan. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Untuk menentukan kenaikan upah atau gaji karyawan, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
Perlu diingat bahwa tidak semua faktor tersebut harus dipenuhi oleh seorang karyawan untuk mendapatkan kenaikan gaji. Keputusan akhir tentang kenaikan gaji biasanya ditentukan oleh manajemen perusahaan berdasarkan pertimbangan yang teliti dan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Selain itu, seringkali karyawan juga akan mengajukan permintaan kenaikan gaji sendiri dan mereka akan memberikan alasan yang yang didukung dengan fakta mengenai mengapa mereka layak menerimanya. Perusahaan harus mempertimbangkan permintaan tersebut secara adil dan memberikan keputusan akhir yang tepat. Jika kamu lebih memilih sistem kompensasi daripada menaikkan gaji karyawan secara langsung, pahami faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kompensasi karyawan di artikel berikut ini: Pahami Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kompensasi Karyawan
Apabila ada seorang karyawan yang sudah memenuhi seluruh atau beberapa faktor untuk mendapatkan kenaikan gaji, atau ada seorang karyawan yang meminta kenaikan gaji, maka perusahaan harus mempertimbangkannya dengan bijak. Jika memang dirasa sudah layak mendapatkan kenaikan gaji, maka perusahaan wajib memberikannya kepada karyawan yang bersangkutan.
Cara satu ini merupakan cara yang paling simpel. Perusahaan tinggal mengurangi gaji baru dengan gaji awal untuk menemukan selisih kenaikan gaji. Misalnya, seorang karyawan sebelumnya memiliki gaji Rp4.500.000,00. Bulan berikutnya, Ia mendapatkan kenaikan gaji dan sekarang gajinya adalah Rp6.000.000,00.
Itu berarti, karyawan tersebut mendapatkan kenaikan gaji sebesar:
Selisih Gaji = Gaji baru – Gaji Awal
Selisih Gaji = Rp6.000.000,00 – Rp4.500.000,00
Selisih Gaji = Rp1.500.000,00
Metode menghitung kenaikan gaji yang berikutnya adalah persentase kenaikan. Untuk dapat menghitung mencari persentase kenaikan gaji karyawan, kamu dapat menggunakan rumus berikut ini:
Gaji baru = Gaji awal + (Gaji awal x Persentase kenaikan gaji)
Di mana:
Contoh: Jika gaji dari seorang karyawan saat ini adalah sebesar Rp3.000.000 dan berdasarkan berbagai macam pertimbangan, perusahaan memutuskan untuk memberikan kenaikan gaji sebesar 10%. Berdasarkan data tersebut, perhitungan kenaikan gaji karyawan tersebut adalah:
Gaji baru = 3.000.000 + (3.000.000 x 0,1) = 3.000.000 + 300.000 = Rp 3.300.000
Jika ada pajak yang harus dibayarkan atas kenaikan gaji tersebut, kamu perlu mengurangi jumlah gaji baru dengan jumlah pajak yang harus dibayarkan.
Sebagai contoh, jika pajak yang harus dibayarkan adalah sebesar 20% dari kenaikan gaji, maka kamu perlu mengurangi jumlah gaji baru dengan (Rp300.000 x 20%) = Rp60.000.
Jadi, gaji baru yang harus dibayarkan kepada karyawan adalah sebesar Rp3.300.000 – Rp60.000 = Rp3.240.000.
Pemberian kenaikan gaji yang layak dan adil akan memengaruhi motivasi dan produktivitas karyawan. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu mempertimbangkan untuk menaikkan gaji karyawannya. Selain dari menaikkan gaji, perusahaan juga dapat terus menjaga motivasi dan produktivitas karyawannya jika dapat mengelolanya dengan baik.
Untuk membantu mengelola karyawan, perusahaan dapat menggunakan bantuan dari perusahaan SDM seperti RecruitFirst. Selain pengelolaan karyawan, kami juga dapat membantu melakukan perekrutan dari proses pencarian kandidat hingga orientasi. Ingin melakukan konsultasi terlebih dahulu? Hubungi kami di sini!
There is a proliferation of job related scams across multiple platforms which include websites, WhatsApp and Telegram.
These scams include impersonation of our brand and consultants, including the usage of EA personnel numbers obtained from MOM website.
The scammers may ask for your personal and/or financial information. Please do not share any personal data and do not engage further. Click on the button below to find out how to identify a potential scam message and other important information.