Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mempunyai karyawan yang berkomitmen dan bersemangat dalam bekerja. Agar karyawan terus merasa positif dalam bekerja, tidak ada salahnya kamu memberikan insentif kepada mereka. Insentif bukan sekadar uang tunai atau manfaat yang diberikan, melainkan juga sarana untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan. Pertanyaannya, apa saja, sih, contoh insentif karyawan yang bisa kamu berikan?
Jangan panik kalau kamu masih bingung dalam menentukan insentif terbaik untuk diberikan kepada karyawanmu. RecruitFirst siap memandu kamu dalam memberikan berbagai contoh insentif karyawan yang dapat kamu berikan untuk mereka, termasuk insentif finansial dan insentif non-finansial. Kamu juga akan memperoleh tips pemilihan jenis insentif yang tepat untuk karyawanmu.
Dengan membaca blog post ini, kamu bakal mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan melalui insentif. Langsung simak artikelnya sampai selesai, yuk!
Insentif perlu diberikan kepada karyawan karena mempunyai segudang manfaat di baliknya. Apa saja manfaatnya? Lihat uraian di bawah ini untuk memahaminya!
Manfaat utama pemberian insentif adalah menarik dan mempertahankan talenta terbaik ketika merekrut mereka. Orang-orang hebat pasti ingin bekerja di tempat yang mengerti cara menghargai upaya dan kerja keras mereka. Kalau perusahaan kamu bisa kasih insentif yang bernilai, talenta mau bekerja bahkan bertahan di tempat kerjamu. Jadi, kamu bisa dapet tim yang andal dan perusahaanmu tetap terus berkembang dan bersaing di tengah pasar.
Insentif yang tepat dan sesuai dengan kinerja yang dilakukan karyawan juga dapat membantu meningkatkan performa mereka. Alhasil, karyawan pun lebih termotivasi untuk bekerja lebih keras dan mencapai target yang ditetapkan. Jadinya, perusahaan kamu bisa lebih efektif dalam mencapai tujuannya. Menarik, kan?
Bukan hanya karyawan, ternyata perusahaan pun diuntungkan dengan pemberian insentif yang adil. Insentif yang menarik juga bisa membuat citra perusahaan kamu makin bersinar. Bayangkan jika karyawan bangga menjadi bagian dari perusahaanmu karena kamu tahu cara memberikan penghargaan yang pantas. Citra dan reputasi perusahaan kamu makin positif di mata masyarakat, khususnya talenta pencari kerja. Jadi, bukan cuma produk atau layanan yang bisa membuat reputasi perusahaan naik, tapi juga cara kamu mengurus karyawan juga ikut andil!
Manfaat jangka panjang dari pemberian insentif adalah peningkatan loyalitas karyawan yang berkinerja bagus. Kalau karyawan mendapatkan insentif yang menarik, mereka akan bertahan lebih lama di perusahaan kamu. Jadi, kamu tidak perlu menginvestasikan lebih banyak tenaga, waktu, dan dana untuk mencari pengganti terus.
Sekarang, mari kita bahas beberapa contoh insentif karyawan yang bisa kamu berikan pada mereka. Pada dasarnya, insentif terbagi menjadi dua jenis, yaitu insentif finansial dan insentif non-finansial. Beberapa contohnya dijelaskan di bawah ini.
Insentif finansial adalah insentif yang diberikan dalam bentuk uang tunai. Beberapa contoh dari insentif finansial mencakup:
Bonus kinerja adalah bentuk penghargaan atau reward spesial bagi karyawan yang menghasilkan performa kerja yang luar biasa. Kamu melihat karyawan yang ekstra dalam bekerja, dan sebagai bentuk apresiasinya, kamu memberikan bonus kinerja. Bonus ini bisa kamu berikan setiap bulan, setiap tahun, atau kadang-kadang juga tidak terduga yang membuat karyawan puas dengan pekerjaan.
Bonus kinerja membuat semangat kerja karyawan tetap tinggi. Soalnya, mereka tahu usaha dan kerja kerasnya dihargai dengan bonus. Jadi, mereka pun makin termotivasi buat mengejar target dan kerja lebih keras.
Komisi berbeda dengan bonus dan hanya diberikan pada karyawan yang bergelut di bidang penjualan (sales), dan terkadang juga pemasaran (marketing). Komisi diberikan jika mereka berhasil menjual produk atau layanan perusahaan melampaui target yang ditetapkan.
Biasanya, komisi diberikan dalam bentuk persentase dari nilai penjualan yang berhasil dilakukan oleh karyawan. Semakin banyak produk atau layanan yang berhasil mereka jual, semakin banyak juga komisi yang bisa mereka dapatkan. Menariknya, komisi tidak membuat karyawan merasa kalau pekerjaan mereka cuma rutinitas semata, tetapi juga kesempatan untuk memperoleh lebih banyak penghasilan!
Selain insentif finansial, ada juga insentif non-finansial yang bisa kamu berikan kepada karyawanmu. Jenis insentif ini diberikan dalam bentuk fasilitas yang pasti dihargai oleh karyawan, seperti:
Nyatanya, karyawan tidak selalu mengharapkan insentif dalam bentuk uang tunai. Mereka pun mengharapkan pengakuan atas kerja keras yang telah dilakukan. Kamu bisa memberikan pengakuan dalam bentuk ucapan terima kasih secara lisan atau tertulis, sertifikat penghargaan yang bisa kamu pajang di kantor, atau penghargaan khusus lainnya. Karyawan yang mendapatkan insentif ini merasa diterima di keluarga besar perusahaan kamu. Mereka jadi merasa dihargai sehingga semangat kerjanya makin tinggi.
Karyawan, khususnya yang berasal dari generasi Z yang haus akan pengalaman dan pengembangan diri, tentu ingin meningkatkan karirnya. Kamu bisa memberikan insentif supaya mereka bisa mengembangkan skill dan pengetahuan yang mereka miliki. Caranya adalah mengadakan pelatihan khusus, sertifikasi, atau program pengembangan karir lainnya. Insentif ini juga menjadi wujud kepedulian kamu terhadap pengembangan diri karyawanmu.
Liburan tambahan bisa menjadi insentif menarik yang bisa kamu berikan untuk karyawanmu. Bentuk insentif ini bisa berupa cuti ekstra, liburan gratis, atau pengalaman liburan seru lainnya. Insentif ini tentunya lebih menarik karena kamu peduli dengan kesejahteraan mereka. Dengan memberikan liburan tambahan, kamu memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melepas penat dan bebas dari pekerjaan sejenak.
Berbagai contoh jenis insentif di atas memang menarik untuk diberikan kepada karyawan. Namun, kamu juga perlu bijak dalam memilih jenis insentif yang tepat. Bagaimana caranya? Ikuti empat tips di bawah ini!
Anggaran perusahaan harus menjadi faktor utama ketika memilih program insentif untuk karyawan. Pastikan insentif yang kamu berikan tidak melebihi anggaran yang ditetapkan oleh perusahaan supaya kondisi finansial bisnis tetap aman.
Kebutuhan karyawan juga perlu menjadi pertimbangan dalam memilih jenis insentif. Kamu harus tahu yang karyawan butuhkan supaya insentif yang diberikan benar-benar bermanfaat buat mereka. Contohnya, kalau mereka lebih menyukai liburan daripada bonus kinerja, kamu bisa memberikan insentif berupa jatah cuti ekstra.
Insentif yang kamu pilih harus selaras dengan tujuan perusahaan. Misalnya, kalau perusahaan mau tumbuh besar, pilih insentif yang bisa mendorong karyawan bekerja ekstra untuk mencapai target bisnis, seperti memberikan bonus kinerja daripada liburan tambahan.
Terakhir, kamu harus berpikir ke depan dalam memberikan insentif. Jangan hanya fokus pada manfaat jangka pendek dan pikirkan juga dampaknya dalam jangka panjang. Misalnya, pilih insentif yang bisa bikin karyawan bisa bertahan lama di perusahaan, bukan cuma sekadar insentif instan.
Kini, kamu sudah tidak bingung lagi dengan contoh insentif karyawan yang bisa kamu berikan buat mereka, kan? Selain mengetahui contohnya, pertimbangkan juga empat hal di atas supaya kamu bisa menentukan jenis insentif yang bijak dan menguntungkan kedua belah pihak, yaitu perusahaan dan karyawan.
Sedang membutuhkan jasa alihdaya untuk perekrutan dan manajemen insentif perusahaan kamu? Percayakan saja masalah ini kepada RecruitFirst yang menyediakan solusi Human Resources (HR) sesuai dengan kebutuhan bisnismu. RecruitFirst menerapkan prinsip skalabilitas, artinya solusi SDM kami bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan bisnismu. Tertarik untuk menggunakan layanan kami? Hubungi kami untuk mulai berkonsultasi bersama RecruitFirst!
There is a proliferation of job related scams across multiple platforms which include websites, WhatsApp and Telegram.
These scams include impersonation of our brand and consultants, including the usage of EA personnel numbers obtained from MOM website.
The scammers may ask for your personal and/or financial information. Please do not share any personal data and do not engage further. Click on the button below to find out how to identify a potential scam message and other important information.