Logo RF White

Inilah Indikator Penilaian Kinerja Karyawan & Contohnya

RecruitFirst
You Ask, We Answer
26 Sep 2024
Inilah Indikator Penilaian Kinerja Karyawan & Contohnya

Setiap perusahaan memiliki ketentuan yang berbeda-beda terkait penilaian kinerja karyawan (performance/appraisal). Pada dasarnya, penilaian tersebut merupakan aspek penting yang harus dilakukan agar manajemen sumber daya manusia (SDM) berjalan dengan baik.

Selain itu, perusahaan juga bisa memonitor keberhasilan dari proses rekrutmen sebelumnya melalui penilaian tersebut. Akan tetapi, penentuan indikator penilaian kinerja karyawan terkadang menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi HRD perusahaan.

Kira-kira apa saja indikator dan contoh penilaian kinerja karyawan? Yuk, simak penjelasan di bawah ini untuk memperoleh jawabannya.

Apa itu Penilaian Kinerja Karyawan?

Penilaian kinerja karyawan adalah proses yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui dan mengukur kinerja dalam jangka waktu tertentu. Penilaian tersebut nantinya akan digunakan untuk mengevaluasi standar operasional prosedur kerja karyawan yang berlaku di perusahaan.

Proses penilaian biasanya dilaksanakan secara berkala, yaitu setiap 3 bulan, 6 bulan, maupun 1 tahun sekali dan berdampak positif pada perkembangan kualitas karyawan. Akan tetapi, performance appraisal hanya dapat dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di perusahaan.

Adapun pihak-pihak yang dapat melakukan penilaian kinerja karyawan adalah sebagai berikut:

  • HRD (Human Resource Development).
  • Manajer atau Supervisor.
  • Rekan Kerja.
  • Customer atau Klien.
  • Bawahan dari karyawan yang bersangkutan.
  • Karyawan itu sendiri (self-appraisal).

Indikator Penilaian Kinerja Karyawan

Untuk mengoptimalkan proses performance appraisal, perusahaan perlu menetapkan indikator penilaian sebagai pedoman. Adapun indikator-indikator yang bisa membantu dalam menentukan pengukuran kinerja karyawan adalah sebagai berikut:

1. Tepat Waktu

Indikator penilaian ini memungkinkan perusahaan melihat keterampilan dan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas secara tepat waktu sesuai dengan deadline. Ketepatan waktu menunjukkan efisiensi kerja dan sikap kedisiplinan yang dimiliki oleh karyawan.

2. Tanggung Jawab

Seorang karyawan harus memiliki sikap bertanggung jawab atas peran yang diembannya. Tujuan diberlakukannya indikator ini adalah untuk menilai sejauh mana seorang karyawan bisa mengambil dan melaksanakan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tanggung jawab yang dimaksud, meliputi problem solving, pengambilan keputusan, dan bekerja mandiri.

3. Kualitas Pekerjaan

Hasil kerja dapat memengaruhi tingkat kompetensi, keterampilan, dan kecakapan karyawan. Pasalnya, hasil pekerjaan yang berkualitas menandakan bahwa karyawan telah memenuhi standar ketetapan perusahaan. Oleh karena itu, kualitas pekerjaan sangat diperlukan sebagai salah satu indikator penilaian kinerja karyawan.

Baca juga: Menggunakan Penilaian 360 Derajat untuk Evaluasi Kinerja

4. Kuantitas Hasil Kerja

Tidak hanya kualitas, kuantitas juga dibutuhkan untuk mengukur capaian target atau jumlah pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan karyawan dalam jangka waktu tertentu. Indikator penilaian ini banyak digunakan sebab dianggap lebih mudah untuk diubah menjadi angka, terutama jika berkaitan dengan produksi dan penjualan.

5. Kehadiran

Selain ketepatan waktu, kehadiran juga menjadi salah satu gambaran sikap kedisiplinan karyawan. Tingkat kehadiran pun menunjukkan ketaatan karyawan dalam menjalankan aturan perusahaan terkait waktu kerja. Hal ini karena keterlambatan dapat berpengaruh pada tingkat produktivitas karyawan. Semakin baik tingkat kehadiran, semakin produktif karyawan tersebut.

6. Perilaku

Indikator penilaian kinerja karyawan ini mencakup respek terhadap rekan kerja, kemampuan berkomunikasi, dan kerja sama di dalam tim. Tidak hanya itu, perilaku juga menjadi bahan pertimbangan penting untuk menilai bagaimana sikap karyawan di lingkungan kerja.

7. Karakter

Karakter adalah salah satu indikator penilaian yang tidak boleh dilewatkan. Pada proses rekrutmen karyawan baru, indikator ini sangat penting untuk menentukan apakah kandidat sesuai dengan budaya kerja perusahaan. Pasalnya, etika, integritas, dan nilai karakter sangat berpengaruh pada efisiensi, efektivitas, serta produktivitas kerja.

8. Inisiatif

Secara umum, perusahaan akan cenderung menaruh pandangan positif pada karyawan yang mempunyai inisiatif tinggi dalam bekerja. Artinya, karyawan tersebut proaktif dan mampu mengerjakan tugas serta tanggung jawabnya secara mandiri tanpa perlu supervisi dari atasan.

9. Kepemimpinan

Indikator penilaian kinerja karyawan ini termasuk penting untuk menilai kemampuan seorang karyawan dalam memimpin tim kerja. Melalui indikator ini, perusahaan bisa melihat kemampuan adaptasi, analisis, problem solving, pengambilan keputusan, komunikasi, dan lain sebagainya.

10. Kerja Sama dalam Tim

Indikator ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan karyawan dalam memberikan kontribusi selama bekerja sama dalam tim. Hal tersebut juga mencakup bagaimana karyawan tersebut ikut berkolaborasi, berkomunikasi, mendukung rekan kerja, dan berbagi pengetahuan.

Baca juga: Metode Evaluasi Kinerja: Manfaat dan Praktik Terbaik untuk Melakukannya

Contoh Penilaian Kinerja Karyawan

Setiap perusahaan memiliki pendekatan yang berbeda dalam melaksanakan performance appraisal. Contoh penilaian kinerja karyawan dapat tercermin dari metode yang diterapkan. Adapun contoh penilaian kinerja karyawan adalah sebagai berikut.

1. Penilaian Berbasis Proyek

Contoh penilaian kinerja karyawan berbasis proyek artinya berfokus pada kontribusi karyawan terhadap kesuksesan proyek yang dijalankan. Aspek penilaian yang diperhatikan, seperti pemenuhan tenggat waktu, kerja sama tim, dan kualitas hasil.

Bagi perusahaan yang kerap terlibat berbagai proyek besar, penilaian ini cukup efektif untuk diterapkan. Dikarenakan berfokus pada output, karyawan pun mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam mengerjakan tugas-tugasnya.

2. Penilaian Berbasis Skala

Contoh penilaian kinerja karyawan berbasis skala termasuk yang paling sering diterapkan oleh perusahaan. Kriteria penilaian sendiri meliputi kuantitas output, perilaku di tempat kerja, kualitas pekerjaan, dan tingkat kehadiran.

Umumnya, penilaian ini menggunakan skala numerik 1-5. Jika seorang karyawan memperoleh nilai 5 dari 5, maka kinerjanya sangat baik. Melalui contoh penilaian ini, perusahaan bisa dengan mudah mengumpulkan data dan menghitung hasil akhir untuk dijadikan peringkat.

3. Penilaian Berbasis Kompetensi

Penilaian berbasis kompetensi dapat membantu perusahaan memahami kompetensi karyawan yang relevan dengan pekerjaan mereka. Contoh penilaian kinerja karyawan ini adalah hard skill, problem solving, kepemimpinan, dan masih banyak lagi. 

Itulah informasi seputar penilaian kinerja karyawan, mulai dari indikator hingga contohnya. Agar proses penilaian dapat berjalan dengan lancar, kunci utama yang harus diperhatikan adalah efisiensi pelaksanaannya.

Untuk mendukung hal tersebut, kamu bisa mengandalkan RecruitFirst Indonesia sebagai perusahaan outsourcing. RecruitFirst telah berpengalaman dalam membantu pengelolaan karyawan secara efektif, mulai dari proses rekrutmen hingga performance appraisal.

Jadi, HRD perusahaanmu tidak perlu merasa bingung dengan tugas dan tanggung jawab tersebut. Tertarik? Yuk, hubungi kami sekarang juga untuk mendapatkan layanan outsourcing terbaik demi kelancaran proses manajemen karyawan perusahaan.

Baca juga: 10 Faktor Kepuasan Kerja Karyawan pada Sebuah Perusahaan

Debby Lim
Author
Debby Lim

As the business leader of RecruitFirst Indonesia, Debby brings over 13 years of industry experience to the team. With a wealth of knowledge across various industries, Debby excels at handling diverse roles and delivering exceptional results.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *