Mengenal 6 Jenis-jenis Kompensasi untuk Memotivasi Karyawan

Recruit First
Pengembangan Organisasi
29 Dec 2023
Mengenal 6 Jenis-jenis Kompensasi untuk Memotivasi Karyawan

Kompensasi merupakan hal yang tidak boleh dilupakan dalam memotivasi karyawan selama bekerja di perusahaanmu. Gaji atau upah adalah kompensasi yang wajib kamu berikan untuk karyawanmu. Namun, kamu bisa memberikan jenis-jenis kompensasi selain gaji sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada karyawanmu.

Ada dua kelompok kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya, yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung merujuk pada pemberian dalam bentuk finansial atau moneter seperti gaji. Sedangkan kompensasi langsung diberikan tidak dalam bentuk tunai, tetapi manfaatnya bisa dirasakan oleh karyawan yang menerimanya.

Yuk, pelajari jenis-jenis kompensasi yang bisa diberikan untuk memotivasi karyawanmu dalam artikel berikut ini.

Jenis Jenis Kompensasi untuk Karyawan yang Perusahaan Dapat Terapkan

Kompensasi langsung terdiri dari upah atau gaji, komisi, dan bonus atau insentif. Sementara itu, kompensasi tidak langsung mencakup paket ekuitas, opsi saham, dan benefit atau manfaat yang diterima oleh karyawanmu. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Upah atau Gaji

Upah atau gaji merupakan kompensasi finansial yang rutin diberikan kepada karyawan dalam jangka waktu yang sudah disepakati antara pekerja dan pemberi kerja. Upah diberikan sebagai imbalan atas waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan oleh pekerja untuk melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan. Upah tidak selalu diberikan secara bulanan, bisa juga harian, mingguan, atau bahkan per jam.

Upah per jam biasanya diberikan kepada pekerja freelancer, pekerja yang tidak memiliki keterampilan khusus, atau karyawan paruh waktu (part-time). Karyawan yang bekerja di industri ritel, perhotelan, dan konstruksi umumnya menerima upah per jam. Selain itu, upah per jam juga berlaku pada karyawan yang mengambil lembur sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Upah lembur terdiri dari jam kerja tambahan di luar kontrak yang telah disepakati.

Ada juga gaji bulanan yang biasanya diberikan kepada karyawan penuh waktu, baik berstatus kontrak (PKWT) atau karyawan tetap (PKWTT). Sebagai salah satu bentuk kompensasi, gaji juga merupakan bukti bahwa perusahaan berinvestasi pada karyawan untuk masa depan atau kelangsungan bisnis dalam jangka panjang. Contoh karyawan yang menerima gaji antara lain akuntan, dokter, dan manajer ritel dan perhotelan.

Baca Juga: Simak Perbedaan PKWT dan PKWTT dalam Hubungan Kerja Berikut Ini

Baik upah per jam maupun gaji merupakan bagian dari gaji pokok karyawan yang harus ada dalam daftar kompensasi.

2. Komisi

Komisi adalah bentuk kompensasi umum yang diberikan kepada karyawan yang berperan di bidang penjualan. Kompensasi biasanya ditentukan berdasarkan kuota atau target yang telah ditetapkan oleh atasan sebelumnya. Makin tinggi kuota penjualan yang tercapai, makin tinggi pula komisi yang akan diterima oleh karyawan.

Besaran komisi sering ditentukan dari berbagai faktor, termasuk pendapatan perusahaan dan margin keuntungan. Terkadang beberapa karyawan bekerja dengan memperoleh gaji pokok ditambah komisi setelah mencapai target penjualan tertentu.

3. Bonus atau Insentif

Perusahaan sering menawarkan bonus atau insentif kepada karyawannya. Bonus diberikan berdasarkan hasil penjualan bisnis tahunan atau pencapaian karyawan dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Keputusan pemberiaan insentif ada pada kebijakan perusahaan dan diketahui oleh karyawan. Bonus bisa dibayarkan setiap tahun, kuartal, atau bahkan setelah selesainya proyek yang dijalankan.

Baca Juga: Kenali Apa itu Insentif serta Manfaatnya untuk Memotivasi Karyawan

Namun, bonus juga bisa dibayarkan tanpa karyawan mencapai target tertentu. Contohnya, bisnis yang telah memiliki tahun yang baik memutuskan untuk memberikan penghargaan kepada semua karyawan. Dalam hal ini, bonus diklasifikasikan sebagai gaji variabel.

Baik komisi maupun bonus termasuk dalam kategori gaji insentif. Salah satu bentuk bonus adalah tip yang juga merupakan bentuk kompensasi. Tip biasanya berlaku dalam industri berbasis pada pelayanan, seperti perhotelan, restoran, dan sejenisnya.

4. Paket Ekuitas

Paket ekuitas merupakan bentuk kompensasi tidak langsung. Paket ekuitas berarti karyawan ditawarkan kepemilikan modal dalam perusahaan, baik melalui saham, modal, properti, atau peralatan. Paket ekuitas biasanya ditawarkan oleh perusahaan start up. Alasannya, perusahaan ini masih baru merintis sehingga tidak memiliki uang tunai atau pendanaan yang cukup sehingga memberikan ekuitas perusahaan sebagai bentuk kompensasi untuk memotivasi dan mempertahankan karyawan.

5. Opsi Saham

Opsi saham adalah pemberian hak kepada karyawan untuk membeli sejumlah saham pada harga tetap setelah jangka waktu tertentu. Artinya, karyawan bisa membeli saham tanpa terpengaruh fluktuasi harganya di pasar modal. Opsi saham berbeda dengan paket ekuitas karena karyawan tidak memiliki kepemilikan dalam perusahaan. Banyak perusahaan yang mensyaratkan karyawan untuk bekerja antara 3 hingga 5 tahun sebelum mereka bisa mengakses jenis kompensasi ini.

6. Benefit atau Manfaat

Benefit atau manfaat adalah hak-hak yang diterima oleh karyawan sesuai perjanjian kerja yang berlaku. Di Indonesia, perusahaan harus menyediakan manfaat berupa asuransi kesehatan, asuransi ketenagakerjaan, dan jaminan pensiun yang disediakan melalui BPJS.

Selain asuransi, benefit juga mencakup bentuk kompensasi non finansial seperti cuti, fleksibilitas waktu kerja, kesempatan belajar dan pengembangan keterampilan, perawatan anak (daycare), mobil perusahaan, handphone atau laptop, dan makanan yang disediakan oleh perusahaan.

Baca Juga: Mengenal 6 Jenis-jenis Kompensasi untuk Memotivasi Karyawan

Faktor yang Memengaruhi Penetapan Besaran Kompensasi

Setiap perusahaan menerapkan besaran dan jenis kompensasi yang berbeda satu sama lain. Beberapa faktor memengaruhi besaran kompensasi yang diterima oleh karyawan dalam suatu perusahaan, di antaranya adalah

  • Tingkat biaya hidup di daerah tempat perusahaan berada. Biaya hidup yang lebih tinggi di suatu daerah akan membuat perusahaan menaikkan besaran kompensasi untuk menarik calon karyawan sekaligus mematuhi upah minimum regional yang ditetapkan.
  • Tingkat kompensasi yang berlaku di perusahaan lain di industri yang sama. Perusahaan mencoba untuk bersaing dengan perusahaan lain dalam menawarkan kompensasi yang setara atau bahkan lebih baik demi menarik kandidat terbaik di perusahaan.
  • Kemampuan keuangan atau finansial perusahaan. Perusahaan akan menetapkan besaran kompensasi yang dapat mereka bayar kepada karyawannya sesuai dengan kemampuan keuangannya. Tidak heran jika ada perusahaan yang menawarkan saham sebagai bentuk kompensasi.
  • Jenis pekerjaan dan besarnya tanggung jawab. Pekerjaan yang memerlukan keterampilan atau tanggung jawab yang lebih besar biasanya memperoleh kompensasi yang lebih tinggi. Selain itu, posisi kepemimpinan di perusahaan juga memengaruhi besaran kompensasi yang diterima.
  • Peraturan perundang-undangan yang berlaku di suatu negara. Perusahaan harus mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia, yaitu Undang-Undang Cipta Kerja untuk memberikan kompensasi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
  • Peran serikat buruh atau organisasi serupa yang mewakili kepentingan karyawan. Serikat buruh dapat membantu dalam menegosiasikan pemberian kompensasi yang adil dan layak untuk karyawan yang diwakilinya.

Kompensasi tidak selalu berupa gaji. Kamu bisa menawarkan jenis-jenis kompensasi lainnya untuk memotivasi karyawanmu, seperti komisi atau insentif. Namun, kamu tetap harus memperhatikan beberapa benefit yang bersifat wajib dan diatur dalam peraturan perundang-undangan, seperti cuti dan asuransi ketenagakerjaan.

Setiap karyawan pasti memiliki jenis-jenis kompensasi yang berbeda dan sudah disepakati. Untuk memudahkan penghitungan kompensasinya, gunakan saja layanan payroll dari RecruitFirst. Layanan ini akan membantu pembayaran gaji bulanan hingga manajemen benefit atau hak yang diterima oleh karyawanmu. Kamu juga akan mendapatkan laporan penggajian bulanan sebagai catatan untuk tim keuangan perusahaanmu. Tunggu apa lagi, hubungi kami segera dan mulailah menggunakan RecruitFirst untuk kelancaran proses pembayaran kompensasi di perusahaanmu.

Baca Juga: Perbedaan Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung

Pertanyaan Umum tentang Jenis-jenis Kompensasi

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya kompensasi?

aktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kompensasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan, antara lain:

  • Jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan yang lebih kompleks dan menuntut tanggung jawab yang lebih besar biasanya memiliki kompensasi yang lebih tinggi.
  • Tingkat pengalaman. Karyawan yang memiliki pengalaman yang lebih lama biasanya memiliki kompensasi yang lebih tinggi.
  • Tingkat pendidikan. Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi biasanya memiliki kompensasi yang lebih tinggi.
  • Kemampuan. Karyawan yang memiliki kemampuan yang lebih baik biasanya memiliki kompensasi yang lebih tinggi.
  • Kinerja. Karyawan yang memiliki kinerja yang lebih baik biasanya memiliki kompensasi yang lebih tinggi.

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan, antara lain:

  • Permintaan dan penawaran tenaga kerja. Jika permintaan tenaga kerja lebih besar daripada penawaran, maka kompensasi akan cenderung meningkat.
  • Tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan kompensasi.
  • Peraturan pemerintah. Peraturan pemerintah, seperti upah minimum, dapat mempengaruhi besar kecilnya kompensasi.

Metode apa saja yang dapat digunakan dalam pelaksanaan kebijakan kompensasi?

Metode pelaksanaan kebijakan kompensasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.

Metode langsung adalah metode yang memberikan kompensasi kepada karyawan dalam bentuk uang, seperti gaji pokok, tunjangan, dan bonus. Metode ini merupakan metode yang paling umum digunakan oleh perusahaan.

Metode tidak langsung adalah metode yang memberikan kompensasi kepada karyawan dalam bentuk bukan uang, seperti asuransi kesehatan, tunjangan hari raya, dan cuti tahunan. Metode ini juga dapat digunakan oleh perusahaan untuk memberikan kompensasi yang lebih adil dan menarik bagi karyawan.

Dalam menentukan kebijakan kompensasi sebuah perusahaan harus mempertimbangkan apa saja?

Perusahaan perlu memastikan bahwa kebijakan kompensasi yang diterapkannya dapat membantu perusahaan mencapai tujuan dan strateginya.

Berikut adalah beberapa tips dalam menentukan kebijakan kompensasi yang tepat:

  • Lakukan riset pasar. Perusahaan perlu melakukan riset pasar untuk mengetahui kompensasi yang berlaku di industri atau perusahaan lain.
  • Dapatkan umpan balik dari karyawan. Perusahaan perlu mendapatkan umpan balik dari karyawan untuk mengetahui pendapat mereka tentang kebijakan kompensasi yang diterapkan.
  • Evaluasi kebijakan secara berkala. Perusahaan perlu mengevaluasi kebijakan kompensasi secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut masih sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan.

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, perusahaan dapat menentukan kebijakan kompensasi yang tepat dan adil bagi karyawan.

Author

Debby Lim

As the practice leader of RecruitFirst Indonesia, Debby brings to the table over 13 years of industry experience.