Apa itu Job Requirement dan Mengapa Kamu Harus Memperhatikannya?

Recruit First
Strategi Rekrutmen
28 Apr 2023
Apa itu Job Requirement dan Mengapa Kamu Harus Memperhatikannya?

Apa persamaan dari seluruh iklan lowongan kerja yang ditampilkan dalam portal pencarian kerja atau website perusahaan? Semua iklan tersebut mencantumkan kolom job requirement atau persyaratan kerja di dalamnya. Job requirement adalah elemen penting dalam iklan lowongan kerja supaya calon kandidat bisa mengetahui kriteria karyawan yang dibutuhkan perusahaan.

Apabila hendak memublikasikan lowongan pekerjaan, kamu perlu mengenali informasi yang dimasukkan dalam job requirement. Kamu juga harus mengetahui tips menulis job requirement yang baik supaya tidak rancu atau bermakna ganda di benak para pencari kerja. Bagaimana caranya? Temukan informasi lengkap mengenai job requirement dalam ulasan berikut ini.

Apa yang Dimaksud dengan Job Requirement?

Persyaratan kerja atau job requirement adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengisi suatu posisi atau pekerjaan tertentu. Job requirement merupakan gambaran mengenai ekspektasi atau harapan perusahaan dari seorang kandidat yang ingin melamar suatu pekerjaan.

Job requirement biasanya mencakup informasi berupa kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan teknis, serta keterampilan non-teknis (soft skill). Job requirement dapat membantu tim recruiter dalam menentukan kualifikasi kandidat yang tepat mengisi posisi yang dibutuhkan. Job requirement juga berguna untuk meminimalisir kesalahan dalam pengambilan keputusan ketika seleksi kandidat. 

Baca Juga: Bagaimana Proses Rekrutmen yang Efektif?

Selain itu, job requirement membantu recruiter dalam mengomunikasikan harapan dan kebutuhan perusahaan secara jelas kepada para pencari kerja. Calon kandidat pun bisa mempersiapkan diri dengan baik dan memberikan jawaban yang relevan dalam tahap seleksi setelah mengetahui job requirement dari pekerjaan yang ingin dilamar.

Apa Saja Informasi yang Harus Ada dalam Job Requirement?

Setiap perusahaan memiliki job requirement yang bervariasi tergantung posisi atau pekerjaan yang ingin diisi. Namun, hampir semua informasi yang disebutkan dalam job requirement terdiri dari pola yang sama, yakni keterampilan teknis, keterampilan non-teknis, hingga kemampuan bahasa. Setidaknya kamu harus mencantumkan informasi sebagai berikut dalam job requirement.

1. Keterampilan Teknis (Hard Skill)

Keterampilan teknis atau hard skill mencakup segala kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Poin keterampilan teknis sebaiknya disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang ingin dicari. Contohnya, seorang desainer grafis harus menguasai Adobe Photoshop, manajer keuangan harus menguasai Microsoft Excel, dan masih banyak lagi. Tentunya kamu harus berdiskusi dengan manajer departemen tertentu untuk menentukan kebutuhan hard skill.

2. Keterampilan Non-teknis (Soft Skill)

Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan emosional maupun sosial yang dimiliki oleh seseorang. Perbedaannya dengan hard skill yakni soft skill tidak bisa dipelajari secara formal, tetapi bisa dikembangkan melalui pelatihan atau pengalaman kerja. Soft skill yang paling dicari adalah kemampuan komunikasi. Pasalnya, karyawan akan lebih sering berinteraksi dengan rekan kerjanya sehingga dibutuhkan skill komunikasi yang baik. Selain itu, ada juga soft skill berpikir kritis dan kepemimpinan yang biasanya dicari untuk pekerjaan di tingkat manajer.

3. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja juga menjadi informasi yang harus dimasukkan ke dalam job requirement. Informasi ini sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan posisi yang kamu cari. Jika mencari karyawan untuk level junior atau menengah, kamu cukup mencantumkan pengalaman kerja antara 1-4 tahun. Untuk posisi senior atau kepemimpinan, kamu bisa mencari kandidat yang pengalaman kerjanya lebih lama. Selain itu, kamu juga mungkin membutuhkan kandidat yang berpengalaman di industri tertentu.

Baca Juga: 4 Tips Ampuh Melakukan Screening CV untuk Menemukan Kandidat Terbaik

4. Pengalaman Pendidikan

Pendidikan yang dimaksud bisa berupa pendidikan formal maupun non-formal. Kualifikasi pendidikan ini juga harus disesuaikan dengan posisi pekerjaan yang ingin diisi. Contohnya, seorang software engineer harus memiliki gelar sarjana teknik, sedangkan programmer biasa hanya perlu menyelesaikan kursus untuk meningkatkan kemampuannya. Namun, kamu juga membutuhkan kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi untuk posisi tertentu, seperti posisi CMO biasanya diisi oleh orang yang sudah memiliki gelar Master of Business Administration (MBA).

5. Sertifikasi Pelatihan atau Ujian yang Pernah Diikuti

Barangkali kamu juga memerlukan kandidat yang telah mengikuti ujian sertifikasi untuk mengisi posisi tertentu. Contohnya, untuk menjadi tim legal perusahaan, kamu membutuhkan kandidat yang telah menyelesaikan sekolah pengacara atau memiliki lisensi untuk bersuara di sidang pengadilan. Pada saat ini, sudah banyak lembaga yang menyediakan sertifikasi untuk skill tertentu seperti pemrograman dan desain.

6. Kemampuan Bahasa Asing

Tidak bisa dimungkiri bahwa kemampuan bahasa asing sangat diperlukan dalam perusahaan yang ingin eksis dalam pasar global. Kini, bahasa Inggris bukanlah satu-satunya kualifikasi bahasa asing yang dibutuhkan. Bahasa Mandarin, Jepang, Korea, bahkan Jerman juga menjadi kualifikasi yang sering dicari. Kamu juga bisa menyertakan syarat berupa sertifikat kemampuan bahasa yang dimiliki kandidat, contohnya N3 untuk Bahasa Jepang atau HSK3 untuk bahasa Mandarin.

7. Kemampuan Fisik

Kualifikasi kemampuan fisik yang dimaksud tidak hanya berpenampilan menarik. Kamu bisa mencantumkan kualifikasi berat dan tinggi badan jika ingin mencari kandidat untuk mengisi posisi host live shopping di media sosial atau website e-commerce. Selain itu, kamu juga perlu kandidat dengan kemampuan fisik yang kuat apabila ada pekerjaan seperti mengangkat dan memindahkan barang. Jika tidak diperlukan, lebih baik tidak mencantumkan syarat ini ke dalam job requirements.

8. Jam Kerja

Informasi ini dicantumkan ketika kamu menerapkan sistem kerja shift atau terkadang harus lembur. Pencari kerja pun bisa mempertimbangkan untuk melamar pekerjaan tersebut apabila mencantumkan jam kerja di informasi lowongan kerja. Tentunya kamu harus menerapkan kebijakan mengenai shift kerja yang adil dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Baca Juga: Pelajari Aturan Jam Kerja menurut Peraturan Undang-Undang

9. Kebutuhan Transportasi

Persyaratan ini juga sering dimasukkan dalam lowongan kerja untuk sales lapangan. Selain itu, posisi seperti wartawan dan videografer yang sering mengikuti liputan juga bisa memenuhi persyaratan ini.

Bagaimana Cara Membuat Job Requirement yang Baik?

Sekarang kamu sudah mengetahui informasi yang harus dicantumkan dalam job requirements. Pertanyaannya, bagaimana cara menuliskan job requirement yang tepat supaya dipahami oleh pencari kerja? Mari kita ulas beberapa tips untuk menulis job requirements berikut ini.

1. Masukkan Hanya Persyaratan yang Penting

Pastikan persyaratan kerja yang dimasukkan hanya memuat informasi esensial dan berhubungan erat dengan posisi yang akan diisi. Pasalnya, job requirements yang terlalu berlebihan akan membuat pelamar kerja menjadi minder dan tidak tertarik untuk melamar kerja di perusahaanmu. Kamu mungkin bisa menetapkan toleransi untuk persyaratan tertentu. Contohnya, posisi junior content writer masih bisa ditoleransi mengenai manajemen waktu karena mereka akan mempelajarinya secara perlahan ketika bekerja.

2. Gunakan Bahasa yang Singkat dan Padat

Informasi dalam job requirement sebaiknya dicantumkan dalam bahasa yang singkat, jelas, dan padat. Pelamar kerja akan langsung mengambil kesempatan untuk mengisi posisi tersebut apabila mereka langsung memahami persyaratan yang disampaikan. Selain itu, hindari penggunaan kata-kata yang membuat pencari kerja enggan mengirimkan surat lamarannya, seperti kemampuan komunikasi yang tinggi atau mampu bekerja di bawah tekanan.

3. Gunakan Bullet Point

Job requirement sebaiknya disusun dalam format bullet points supaya tidak terkesan samar atau ambigu. Pasalnya, pencari kerja cenderung membaca daftar kualifikasi yang singkat dibandingkan dalam bentuk sebuah paragraf atau teks. Selain itu, mereka juga bisa menggunakan informasi tersebut sebagai checklist untuk mengenali kemampuan yang ada dalam dirinya sendiri.

4. Pertahankan Gaya Bahasa Perusahaan

Setiap perusahaan pasti memiliki gaya bahasa atau tone yang dibawakan dalam pemasaran produk. Gaya bahasa tersebut sebaiknya dipertahankan juga dalam job requirements dan iklan lowongan kerja. Pasalnya, tone yang digunakan bisa menampilkan budaya perusahaan kepada para pencari kerja. Tips inilah yang sering diterapkan perusahaan start up Indonesia. Contohnya, start up ojek online yang menggunakan gaya bahasa berpuisi untuk menargetkan anak muda agar bekerja di perusahaan mereka.

Kesimpulannya, job requirement adalah elemen penting yang harus ada dalam iklan lowongan pekerjaan. Sebelum membuat job requirement, kamu bisa berdiskusi dengan manajer masing-masing departemen untuk menentukan kualifikasi yang dibutuhkan. Setelahnya, barulah kamu bisa menuliskan job requirement dan memasukkannya dalam iklan lowongan kerja untuk kemudian diunggah di portal pencarian kerja seperti RecruitFirst.

RecruitFirst tidak hanya berguna sebagai platform untuk memublikasikan lowongan kerjamu. Kamu juga bisa menggunakan jasa outsourcing dari RecruitFirst untuk menghemat waktu perekrutan. Hubungi kami untuk mulai bekerja sama dalam mencari karyawan terbaik untuk perusahaan kamu sekarang juga!

Author

Debby Lim

As the practice leader of RecruitFirst Indonesia, Debby brings to the table over 13 years of industry experience.