Metode Evaluasi Kinerja: Manfaat dan Praktik Terbaik untuk Melakukannya

Recruit First
Pengembangan Organisasi
28 Dec 2023
Metode Evaluasi Kinerja: Manfaat dan Praktik Terbaik untuk Melakukannya

Evaluasi kinerja talenta sudah pasti masuk ke dalam scope tugas kamu. Setiap talenta perlu mendapatkan evaluasi secara berkala supaya kamu bisa mengetahui perkembangan kerja mereka. Pertanyaannya, sudahkah kamu menentukan metode evaluasi kinerja yang ingin diterapkan untuk menilai talentamu?

Ada banyak metode evaluasi kinerja yang bisa menjadi opsi untuk menilai talenta. Kamu bisa menggunakan penilaian tradisional yang melibatkan tatap muka dan sudah dilakukan sejak lama di bidang Human Resources. Opsi lainnya adalah penilaian 360 derajat dengan meminta feedback dari berbagai pihak yang pernah bekerja sama dengan talenta. Selain dua cara tersebut, tentu masih ada metode evaluasi kinerja lainnya yang bisa kamu terapkan.

Yuk, kenali ragam metode evaluasi kinerja talenta lewat bacaan menarik di bawah ini.

Mengenal Metode Evaluasi Kinerja

Sebelum membahas berbagai metode penilaian kinerja karyawan, ada baiknya kamu memahami apa itu evaluasi kinerja. Evaluasi kinerja adalah proses sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk menilai sejauh mana talenta dalam mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan. Evaluasi ini diperlukan untuk memahami prestasi dan kemajuan talenta serta mengidentifikasi area atau kelemahan yang perlu ditingkatkan.

Baca Juga: Indikator Produktivitas Kerja dan Cara Mengukurnya

Kenapa evaluasi kinerja talenta itu penting? Evaluasi kinerja bertujuan untuk mengecek keberhasilan talenta dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Penilaian ini penting banget karena bakal menjadi dasar buat ngambil keputusan seputar kenaikan gaji, promosi, atau bahkan pemecatan talenta.

Cara pelaksanaan evaluasi kinerja ini bisa beda-beda di setiap perusahaan sesuai dengan aturan dan kebijakan mereka. Biasanya, manajer atau tim Human Resources yang melakukan penilaian ini. Mereka akan memberikan penilaian tentang kinerja talenta, sikap, loyalitas, kejujuran, kepemimpinan, teamwork, dedikasi, dan segala macam partisipasi talenta di perusahaan.

Metode Evaluasi Kinerja yang Bisa Diterapkan dalam Perusahaan

Ada tujuh pilihan metode evaluasi kinerja talenta yang bisa diterapkan dalam perusahaanmu. Apa saja? Cek daftarnya di bawah ini!

1. Traditional Assessment

Nah, metode ini sering dipake secara tradisional, di mana atasan langsung memberikan evaluasi kinerja talenta berdasarkan pengamatan langsung. Misalnya, mereka diskusi tatap muka tentang hasil kinerja, tugas yang udah dikerjain, dan target pekerjaan yang sudah dicapai. Talenta yang mendapatkan penilaian baik biasanya dapat reward kayak bonus atau kenaikan gaji. Metode ini simpel dan mudah dilakukan, tapi cenderung subjektif karena hanya berasal dari satu pihak, yaitu atasan.

2. Management by Objectives (MBO)

Metode MBO melibatkan penetapan tujuan kinerja yang spesifik dan terukur untuk setiap talenta. Talenta dan atasan bekerja sama dalam menetapkan tujuan tersebut, sehingga talenta memiliki pemahaman yang jelas tentang ekspektasi yang diharapkan dari mereka. Evaluasi kinerja dilakukan berdasarkan sejauh mana tujuan tersebut tercapai.

Metode ini punya tiga tahapan yang harus dilewati, yakni planning, monitoring, dan reviewing. Pertama, di tahap planning, kamu dan talenta bakal bikin rencana bareng tentang goal atau tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Misalnya, goal apa yang harus diraih tahun ini. Nah, rencana ini bakal dibagi menjadi tugas atau objectives yang harus dilakukan oleh talenta buat mencapai goal itu.

Kemudian, ada tahap monitoring. Di sini, kamu bakal pantau perkembangan kinerja talenta secara berkala, misalnya setiap 3 atau 6 bulan sekali. Tujuannya adalah biar kamu bisa melihat apakah mereka sudah mengejar goals dengan baik sesuai yang sudah ditetapkan.

Terakhir, tahap reviewing. Di tahap ini, kamu dan talenta bakal melihat kembali kinerja yang sudah dilakukan selama ini. Dari situ, kamu bisa kasih masukan tentang apa aja yang bisa dikembangkan sama talenta agar lebih baik lagi ke depannya.

3. Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)

Metode ini fokus memeriksa standar perilaku talenta saat mereka mengerjakan tugas atau melayani konsumen. Nah, penilaian dilakukan dengan sistem rating angka yang bisa diisi sama konsumen atau klien. Jadi, hasil penilaian kinerja talenta bisa lebih objektif dan realistis karena berasal dari orang yang menikmati hasil kerja talenta tersebut.

4. Human Resource (Cost) Accounting Method

Human Resource (Cost) Accounting Method digunakan untuk membandingkan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan seberapa besar kontribusi yang sudah talenta berikan. Artinya, metode ini bisa membantu kamu dalam mengevaluasi kalau biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan kinerja talenta selama ini.

5. 360-Degree Feedback

360-Degree Feedback merupakan penilaian talenta yang berasal dari berbagai sudut pandang, seperti rekan kerja, supervisor, manajer, atau talenta lainnya yang pernah kerja sama dengan talenta yang dinilai. Penilaiannya bersifat komprehensif sehingga tidak berasal dari satu sudut pandang saja.

Baca Juga: Menggunakan Penilaian 360 Derajat untuk Evaluasi Kinerja

6. Psychological Appraisals

Metode ini berfokus pada potensi psikologis talenta serta melihat hal apa punyang bisa dikembangin dalam diri mereka. Untuk metode ini, kamu perlu melakukan analisis yang mendalam mengenai keterampilan interpersonal, karakter kepribadian, dan kemampuan kognitif atau intelektual talenta. Kamu bisa mengadakan penilaian ini dengan tes, wawancara, atau diskusi tatap muka untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam.

7. Assessment Center Method

Terakhir, ada metode Assessment Center. Metode ini memungkinkan orang lain buat mengamati dan menilai talenta serta pengaruhnya terhadap kinerja mereka. Penilaian dilakukan lewat simulasi sosial, pengambilan keputusan, diskusi informal, atau role-playing. Metode ini bisa memakan waktu dan biaya, tapi bisa bantu manajer buat menilai kinerja individu dan merencanakan evaluasi ke depannya.

Manfaat dari Penerapan Metode Evaluasi Kinerja yang Efektif

Apa pun metode evaluasi kinerja yang dipilih, kamu perlu melaksanakannya dengan efektif. Mengapa? Ada empat manfaat yang bisa kamu dapatkan dari penilaian kinerja talenta, yaitu:

1. Menentukan Keputusan Pemberian Kompensasi

Perusahaan bisa menentukan pemberian kompensasi yang adil kepada talenta kalau penilaiannya dilakukan dengan efektif. Melalui evaluasi yang akurat, kamu bisa mengenali kontribusi talenta sehingga menetapkan besaran insentif yang pantas mereka terima.

Baca Juga: Mengenal 6 Jenis-jenis Kompensasi untuk Memotivasi Karyawan

2. Menentukan Posisi atau Tanggung Jawab sesuai Kondisi Talenta

Evaluasi kinerja membantu perusahaan dalam mengetahui jika talenta memiliki potensi untuk naik jabatan atau mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Kamu perlu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan talenta agar bisa menempatkan mereka di posisi yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3. Membangun Engagement dengan Talenta

Melalui evaluasi kinerja yang baik, perusahaan bisa memberikan feedback yang konstruktif kepada talenta. Komunikasi yang efektif pun terjalin sehingga bisa meningkatkan hubungan antara manajemen dan talenta. Ketika talenta merasa didengar dan dihargai, mereka cenderung lebih terlibat dalam pekerjaannya.

4. Menentukan Keputusan Status Talenta

Terakhir, evaluasi kinerja juga membantu perusahaan dalam membuat keputusan penting terkait dengan status talenta. Kalau talenta tidak mencapai standar yang ditetapkan atau tidak memenuhi harapan, perusahaan harus mempertimbangkan keputusan untuk mem-PHK mereka tersebut.

Baca Juga: Apa itu Exit Interview dan Cara HR Bisa Melakukannya dengan Efektif

Itulah dia penjelasan tentang metode evaluasi kinerja yang perusahaan dapat terapkan. Metode evaluasi kinerja dapat membantu perusahaan untuk mengukur produktivitas perusahaan dengan detil dan mengambil berbagai kebijakan, khususnya dalam hal talent management. Dengan informasi kinerja yang akurat, perusahaan dapat menentukan apakah mereka membutuhkan talenta baru atau tidak untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan talenta di perusahaan, gunakan jasa outsourcing dari RecruitFirst. Sebagai perusahaan alihdaya yang penuh pengalaman, RecruitFirst dapat membantu kamu menemukan talenta yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Hubungi kami segera untuk mendapatkan layanan talent acquisition yang komprehensif!

Pertanyaan Umum tentang Metode Penilaian Kinerja

Apa saja tantangan dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan?

Berikut adalah beberapa tantangan dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan:

  • Subjektivitas. Evaluasi kinerja karyawan sering kali bersifat subjektif, artinya penilaian didasarkan pada pendapat atau persepsi penilai. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dan ketidakpuasan karyawan.
  • Ketidakakuratan. Evaluasi kinerja karyawan dapat tidak akurat jika penilai tidak memiliki informasi yang lengkap atau tidak objektif dalam memberikan penilaian.
  • Ketidakefektifan. Evaluasi kinerja karyawan dapat tidak efektif jika tidak menghasilkan perubahan yang positif dalam kinerja karyawan.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, perusahaan dapat menerapkan beberapa strategi, antara lain:

  • Menggunakan kriteria yang jelas dan objektif. Kriteria penilaian harus jelas dan objektif, sehingga penilaian dapat dilakukan secara konsisten.
  • Melakukan pelatihan bagi penilai. Penilai harus dilatih untuk memberikan penilaian yang objektif dan akurat.
  • Mengembangkan sistem umpan balik yang efektif. Umpan balik yang diberikan kepada karyawan harus bersifat konstruktif dan dapat membantu karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.

Bagaimana cara melakukan penilaian kinerja karyawan dengan efektif?

erikut adalah langkah-langkah untuk melakukan penilaian kinerja karyawan dengan efektif:

  1. Tentukan tujuan dan sasaran evaluasi kinerja. Tujuan evaluasi kinerja dapat berupa peningkatan kinerja karyawan, pengembangan karyawan, atau pengambilan keputusan kepegawaian. Langkah pertama adalah menentukan tujuan evaluasi kinerja ini. Tujuan evaluasi kinerja akan menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
  2. Identifikasi kriteria penilaian yang relevan. Kriteria penilaian harus relevan dengan tugas dan tanggung jawab karyawan. Kriteria penilaian dapat meliputi aspek kuantitatif, seperti kuantitas dan kualitas hasil kerja, atau aspek kualitatif, seperti sikap kerja, perilaku, dan kemampuan karyawan. 
  3. Kumpulkan informasi yang akurat. Informasi yang dikumpulkan harus akurat dan objektif. Perusahaan dapat mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti:
    1. Penilaian diri karyawan
    2. Penilaian atasan
    3. Penilaian rekan kerja
    4. Penilaian pelanggan
    5. Data kinerja
  4. Berikan umpan balik yang konstruktif. Umpan balik yang diberikan harus bersifat konstruktif dan dapat membantu karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Umpan balik harus spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki tenggat waktu (SMART).
  5. Buat rencana pengembangan. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, buatlah rencana pengembangan untuk karyawan. Rencana pengembangan ini dapat berupa pelatihan, pendelegasian tugas, atau promosi. 

Author

Debby Lim

As the practice leader of RecruitFirst Indonesia, Debby brings to the table over 13 years of industry experience.