Logo RF White

10 Penyebab Gagal Interview dalam Proses Rekrutmen

RecruitFirst
Learning from Recruiter
10 Sep 2024
10 Penyebab Gagal Interview dalam Proses Rekrutmen

Setiap perusahaan memiliki kebijakan berbeda dalam proses rekrutmen karyawan baru. Umumnya, setelah berhasil melewati tahap screening CV dan tes, tim rekrutmen atau HR akan memberikan informasi terkait jadwal interview pada kandidat yang lolos.

Namun, tidak semua kandidat akan meneruskan proses ini. Penyebab gagal interview ini sebenarnya memang wajar terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai hal. Kira-kira, apa yang menjadi penyebab gagal interview? Simak jawabannya melalui penjelasan di bawah ini.

Penyebab Gagal Interview

Ada beberapa aspek yang dapat menyebabkan seorang kandidat berpandangan negatif terhadap suatu perusahaan selama proses rekrutmen karyawan. Nah, hal tersebut berpotensi menyebabkan hilangnya minat atau antusiasme terhadap posisi yang dilamar sebelumnya. Adapun beberapa penyebab gagal interview secara umum, antara lain:

1. Pengalaman Interview yang Buruk

Pengalaman interview yang buruk dapat dinilai dari berbagai hal, seperti proses interview tidak terorganisasi dengan baik atau pertanyaan wawancara tidak relevan. Selain itu, terkadang ada kemungkinan perusahaan mengikuti format yang mencegah kandidat menonjolkan kelebihannya.

Hal-hal tersebut tentu akan membuat kandidat merasa tidak nyaman yang mengakibatkan pengalaman negatif. Dengan begitu, kandidat akhirnya lebih memilih untuk tidak melanjutkan proses rekrutmen.

2. Kurangnya Komunikasi

Komunikasi merupakan faktor penting yang menghubungkan antardua pihak atau lebih. Namun, jika salah satu pihak tidak memberikan tanggapan secara jelas, maka komunikasi tidak akan berjalan lancar. Sama halnya dengan komunikasi selama proses rekrutmen karyawan terjadi.

Keterlambatan dalam menanggapi lamaran atau memberikan umpan balik setelah wawancara dapat membuat kandidat merasa diabaikan atau diremehkan. Oleh karena itu, menjaga komunikasi yang cepat dan efektif sangatlah penting.

3. Job Description Tidak Jelas

Salah satu hal yang menarik minat kandidat untuk mengajukan lamaran ke suatu perusahaan adalah uraian terkait job description. Job description adalah petunjuk bagi mereka mengenai apa saja hal yang akan dikerjakan jika diterima sebagai karyawan.

Namun, jika peran, tanggung jawab, atau harapan dari pekerjaan tidak diuraikan dengan jelas, kandidat mungkin merasa tidak yakin tentang posisi tersebut. Mereka akan kebingungan dan frustrasi karena tidak mendapatkan gambaran pekerjaan yang akan dilamar. Hal inilah yang menjadi penyebab interview gagal.

4. Sikap yang Tidak Profesional

Saat proses interview dengan kandidat, tim rekrutmen atau HR harus bersikap profesional. Profesionalisme kerja menunjukkan reputasi yang baik bagi individu, organisasi, maupun perusahaan. 

Tetapi, jika HR berperilaku tidak profesional atau tidak sopan, maka bisa meninggalkan kesan negatif pada kandidat. Mereka akan berpandangan buruk terhadap perusahaan, terutama budaya kerja. Sebab, sikap tidak profesional yang ditunjukkan adalah cerminan dari kultur perusahaan. 

Sikap tidak profesional tersebut, seperti datang terlambat, tidak siap, atau mengajukan pertanyaan yang tidak pantas. Perilaku ini membuat kandidat berpikir dua kali untuk melanjutkan tahap rekrutmen yang akhirnya menjadi penyebab gagal interview.

5. Proses Rekrutmen yang Terlalu Panjang

Tahap rekrutmen yang dilakukan setiap perusahaan biasanya tidak sama. Ada perusahaan yang memberlakukan beberapa tahapan sehingga membuat proses rekrutmen memakan banyak waktu dan ada yang tidak.

Proses rekrutmen yang berlarut-larut tanpa batas waktu jelas dapat menyebabkan kandidat kehilangan minat. Dengan begitu, mereka pun mencari peluang kerja di tempat lain dan tidak melanjutkan proses rekrutmen yang akhirnya membuat interview gagal.

Baca juga: Semua yang Perlu Kamu Ketahui tentang Behavioral Interview!

6. Kurangnya Transparansi

Transparansi mengenai perincian utama, seperti lingkungan kerja, tahap wawancara, gaji, dan tunjangan termasuk hal penting. Jika perusahaan tidak terbuka untuk hal tersebut, kandidat akan merasa ragu dan tidak yakin dengan perusahaan. Mereka mungkin merasa tertipu atau kehilangan kepercayaan sehingga memilih berhenti mengikuti proses rekrutmen sampai akhir.

7. Pesan yang Disampaikan Tidak Konsisten

Seperti yang diketahui, komunikasi sangatlah penting. Ketika komunikasi atau pesan yang disampaikan oleh perusahaan kepada kandidat tidak konsisten, maka bisa menimbulkan keraguan di dalam diri kandidat terhadap perusahaan.

Kandidat akan mempertanyakan efisiensi komunikasi dan struktur organisasi perusahaan. Tentunya, hal ini tidaklah baik bagi reputasi perusahaan di mata kandidat.

8. Ulasan Negatif Terkait Perusahaan

Selama tahap rekrutmen berlangsung, kandidat tentu akan melakukan riset mendalam terkait perusahaan. Tujuannya, agar mendapatkan informasi penting terkait perusahaan dan menyiapkan diri untuk tahap berikutnya. Biasanya, kandidat mencari informasi perusahaan secara online

Namun, tidak menutup kemungkinan mereka akan menjumpai umpan balik negatif tentang perusahaan. Umpan balik negatif dari karyawan saat ini atau mantan karyawan di platform seperti Google Reviews dapat membuat kandidat potensial enggan bergabung dengan perusahaan. Alhasil, proses interview pun gagal.

9. Tekanan untuk Menerima Tawaran dengan Cepat

Ketika menerima tawaran bergabung ke perusahaan, kandidat akan melakukan pertimbangkan sebelum memberikan keputusan akhir. Apabila perusahaan memaksa kandidat memutuskan dengan cepat tanpa memberi waktu untuk mempertimbangkan, maka dapat membuat mereka merasa tidak nyaman atau terburu-buru.

10. Ketidakcocokan Budaya Perusahaan

Salah satu pertimbangan kandidat melanjutkan ke tahap berikutnya adalah keselarasan value kandidat dengan budaya kerja perusahaan. Budaya perusahaan yang bertentangan dengan nilai-nilai atau gaya kerja kandidat bisa menjadi penghalang utama. Ketidaksesuaian ini dapat terlihat selama wawancara atau melalui interaksi dengan calon kolega.

Baca juga: Apa itu End to End Recruitment dan Panduan Bagi Perusahaan untuk Melakukannya

Nah, bagaimana pendapatmu mengenai penyebab gagal interview di atas? Memang fenomena ini sangat disayangkan untuk terjadi. Namun, HR tetap harus menghormati dan menghargai keputusan yang telah dibuat oleh kandidat selama alasannya masih masuk akal.

Melalui penjelasan di atas, kamu sebagai HR pun menjadi lebih tahu apa saja yang menjadi penyebab gagal interview. Dengan begitu, kamu dapat melakukan antisipasi terhadap hal tersebut.

Jika kamu ragu atau kesulitan dalam melakukan proses rekrutmen karyawan, kamu bisa mengandalkan RecruitFirst Indonesia. Sebagai perusahaan outsourcing, RecruitFirst siap membantu dalam proses rekrutmen dari tahap awal hingga akhir dan menemukan kandidat sesuai kebutuhan perusahaan.

Tunggu apalagi? Yuk, temukan talenta yang tepat untuk perusahaan bersama RecruitFirst. Segera hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Baca juga: Perbedaan Rekrutmen Internal dan Eksternal dari Berbagai Sisi

Eka Putri Hardayanti
Author
Eka Putri Hardayanti

Eka, our Senior Consultant, specialises in Technology and Startup sectors. With extensive experience in handling end-to-end recruitment processes for various levels and positions, Eka is adept at finding the perfect fit for your team. Trust Eka to meet your hiring needs with precision and expertise.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *