Menggunakan Penilaian 360 Derajat untuk Evaluasi Kinerja

Recruit First
Pengembangan Organisasi
28 Dec 2023
Menggunakan Penilaian 360 Derajat untuk Evaluasi Kinerja

Penilaian 360 derajat atau 360 degree feedback bisa menjadi opsi untuk menilai evaluasi kinerja talenta yang bekerja di perusahaan kamu. Talenta akan mendapatkan penilaian dari seluruh pihak yang pernah bekerja sama dengan mereka sehingga hasil evaluasinya lebih komprehensif. Hasil akhir yang diharapkan dari penilaian 360 derajat bukanlah sekadar peningkatan kinerja mereka, tetapi juga kemampuan dalam bekerja sama dengan orang lain.

Berminat untuk menerapkan penilaian 360 derajat sebagai metode evaluasi talenta di perusahaanmu? Kenali dahulu kelebihan, kekurangan, serta cara menerapkannya melalui bacaan ini. Yuk, simak sampai selesai.

Pengertian Penilaian 360 Derajat

Apa yang dimaksud dengan penilaian 360 derajat itu?

Penilaian 360 derajat merupakan sistem penilaian kinerja karyawan yang melibatkan beberapa pihak yang sering berinteraksi dan bekerja sama dengan mereka. Bukan hanya atasan langsung yang dimintai feedback mengenai talenta, tetapi juga rekan kerja satu divisi maupun lintas divisi, serta bawahan. Tidak jarang penilaian 360 derajat juga melibatkan pihak eksternal seperti mitra dan klien.

Feedback tersebut diberikan secara anonim oleh mereka yang bekerja sama dengan talenta tersebut. Seluruh feedback yang dikumpulkan akan disusun secara terstruktur untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kinerja talenta.

Baca Juga: Apa Itu People Development dan Fungsinya untuk Perusahaan

Kelebihan Metode Penilaian 360 Derajat Dibandingkan Metode Lainnya

Penilaian 360 derajat memiliki kelebihan dibandingkan metode evaluasi lainnya. Cek deretan kelebihannya di bawah ini.

1. Melatih Kesadaran Diri Talenta

Oleh karena penilaian 360 derajat melibatkan beberapa pihak yang terkait, talenta bisa mendapatkan insight yang lebih baik mengenai dirinya, termasuk kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Talenta bisa mengembangkan kesadaran diri yang lebih baik sehingga mampu memperkuat potensi yang dimiliki serta mengenali beberapa area dalam dirinya yang perlu ditingkatkan.

2. Mengenali Kebutuhan Pelatihan Talenta

Lewat penilaian 360 derajat, perusahaan bisa mengenali kebutuhan pelatihan talenta. Feedback yang diberikan oleh berbagai pihak berguna dalam memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kemampuan yang perlu diperkuat atau keterampilan yang perlu dikembangkan. Kamu bisa merancang program pelatihan yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Baca Juga: 6 Manfaat Pelatihan Karyawan dan Bagaimana Perusahaan Bisa Melakukannya

3. Mengembangkan Kinerja Talenta dan Perusahaan

Metode evaluasi ini berperan juga dalam pengembangan kinerja talenta yang tentunya berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan. Talenta bisa menangkap peluang baru untuk mencapai pertumbuhan dan peningkatan kinerjanya setelah memperoleh feedback yang komprehensif. Mereka pun termotivasi dalam mencapai target yang lebih tinggi serta lebih efektif dalam berkontribusi pada keberhasilan perusahaan.

4. Meningkatkan Tanggung Jawab Talenta dalam Bekerja Sama

Berkat masukan dari berbagai pihak, talenta bisa menyadari kalau mereka membutuhkan peningkatan tanggung jawab dalam bekerja sama. Mereka bisa menyadari dampak tindakan dan keputusan terhadap rekan kerja maupun lingkungan kerja secara keseluruhan. Kerja sama yang dilakukan pun berjalan lebih baik dan hubungan antar anggota tim pun kian meningkat.

5. Mengurangi Risiko Diskriminasi Talenta

Feedback yang diberikan pada penilaian 360 derajat bersifat anonim. Tentu saja unsur anonimitas tersebut dapat mengurangi risiko diskriminasi terhadap talenta. Talenta pun yakin kalau mereka benar-benar dinilai berdasarkan kinerja yang dimiliki, bukan karena preferensi pribadi dari pemberi feedback.

Kekurangan Metode Penilaian 360 Derajat sebagai Metode Evaluasi

Di balik kelebihan di atas, ada juga kekurangan dari penilaian 360 derajat yang perlu menjadi bahan pertimbangan. Apa saja kekurangannya?

1. Menghasilkan Penilaian Subjektif

Hasil penilaian 360 derajat berisiko subjektif karena melibatkan berbagai pihak dari sudut pandang yang berbeda. Ketika mengumpulkan feedback, kamu bisa saja menemukan penilaian yang bersifat subjektif akibat perbedaan persepsi dan pendekatan setiap penilai terhadap talenta yang dinilai. Solusinya, kamu perlu melakukan analisis dengan cermat dan tetaplah bersikap objektif terhadap feedback yang diperoleh talenta.

2. Karyawan Merasakan Demotivasi

Bagi beberapa talenta, menerima feedback anonim dari berbagai pihak bisa membuat mereka merasa demotivasi. Muncullah rasa tidak nyaman atau kehilangan kepercayaan diri ketika talenta menyadari kalau ada pendapat negatif tentang kinerjanya. Solusi untuk kekurangan ini adalah berikan dukungan yang memadai kepada talenta dan komunikasikan tujuan positif yang ingin dicapai dari penilaian 360 derajat!

3. Membutuhkan Lebih Banyak Waktu

Dalam praktiknya, proses penilaian 360 derajat membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode evaluasi tradisional. Kamu harus meminta feedback dari berbagai pihak sehingga diperlukan koordinasi dan waktu yang cukup banyak. Sedangkan, kamu membutuhkan penilaian yang responsif dan cepat agar penilaian talenta berjalan tepat waktu. Solusinya, tetapkan batasan waktu bagi pihak yang terlibat dalam penilaian 360 derajat ini.

4. Kualitas Hasil Penilaian Tidak Selalu Baik

Kualitas hasil penilaian 360 derajat bergantung pada baik atau buruknya feedback yang diberikan oleh penilai. Kalau feedback yang diberikan dianggap kurang rinci, kurang relevan, atau kurang membangun, kualitas hasil penilaian talenta justru tidak membawa manfaat yang signifikan. Sebagai solusinya, kamu perlu memberikan panduan jelas mengenai pemberian feedback yang bermutu dan bisa membantu talenta dalam meningkatkan kesadaran dirinya.

5. Kemungkinan Tidak Ada Perubahan Nyata setelah Evaluasi

Tidak ada yang menjamin bahwa talenta bisa melakukan perubahan nyata, terlepas dari fakta bahwa penilaian 360 derajat memberikan insight yang komprehensif dan berharga. Padahal, evaluasi yang baik harus diikuti dengan tindakan nyata biar tidak menjadi sekadar formalitas. Sebagai tim HR, berikanlah dukungan yang diperlukan talenta agar mereka bisa melakukan perubahan setelah evaluasi.

Cara Menerapkan Penilaian 360 Derajat

Bagaimana? Sudah mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari penilaian 360 yang dibahas di atas? Kalau kamu yakin ingin menerapkan metode ini, yuk, lakukan tiga langkah berikut agar penilaian 360 derajat berjalan efektif.

1. Tidak Menggunakan Hasil Penilaian sebagai Keputusan Akhir

Penilaian 360 derajat hanya memberikan feedback berupa opini dari orang yang bekerja sama dengan talenta. Lebih baik kalau kamu tidak menggunakannya dalam mengambil keputusan terkait talenta, seperti mempromosikan talenta atau menaikkan gaji mereka. Hasil penilaian 360 derajat harusnya menjadi sumber informasi tambahan bersamaan dengan penilaian kinerja yang objektif.

2. Ajak Penilai untuk Memberikan Penilaian Deskriptif

Mintalah orang yang terlibat dalam penilaian untuk memberikan feedback yang deskriptif dan objektif. Hindari penggunaan kata ‘baik’ atau ‘buruk’ karena kurang spesifik dan terkesan ambigu. Sebaliknya, ajak mereka untuk memberikan feedback berdasarkan contoh konkret mengenai perilaku atau tindakan yang berdampak pada kinerja talenta. Pastikan feedback yang diberikan bersifat membangun biar talenta bisa memahami area yang perlu ditingkatkan serta langkah perbaikannya.

3. Dorong Talenta untuk Melakukan Evaluasi Nyata

Penilaian 360 derajat juga bisa menjadi kesempatan bagi talenta untuk melakukan evaluasi mandiri. Setelah memberikan penilaian, dorong mereka untuk merefleksikan kinerja sendiri dan mengenali kekuatan dan kelemahan yang dirasakan. Selain itu, talenta juga perlu didorong untuk mengembangkan action plan untuk memperbaiki diri sendiri. Evaluasi diri berguna dalam membantu talenta agar memiliki pemahaman tentang diri sendiri serta mendorong mereka untuk terus bertumbuh dan berkembang dalam perjalanan kariernya.

Siap melakukan penilaian 360 derajat setelah membaca artikel ini? Penilaian 360 derajat memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Pastikan kamu memperhatikan kondisi talenta dan kebutuhan perusahaan kamu sebelum menerapkannya. Dengan penilaian 360 derajat juga, kamu dapat mengetahui talenta yang dibutuhkan perusahaan dengan lebih detil.

Penuhi segera kebutuhan talenta di perusahaan dengan layanan jasa outsourcing dari RecruitFirst. Selain menyediakan layanan talent acquisition, RecruitFirst juga memiliki digital toolbox seperti iHRS yang dapat membantu proses penilaian 360 derajat berjalan lebih baik. Hubungi kami dan mulailah menggunakan layanan RecruitFirst untuk kemajuan Sumber Daya Manusia di perusahaanmu!

Pertanyaan Umum tentang Penilaian 360 Derajat

Apa saja tantangan dalam melakukan penilaian 360 derajat?

Meskipun memiliki banyak manfaat, penilaian 360 derajat juga memiliki beberapa tantangan, antara lain:

  • Subjektivitas. Penilaian 360 derajat masih mengandalkan penilaian subjektif dari berbagai pihak. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dan ketidakpuasan karyawan.
  • Kesulitan mengumpulkan data. Penilaian 360 derajat membutuhkan waktu dan tenaga untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi perusahaan yang memiliki banyak karyawan.
  • Keamanan data. Penilaian 360 derajat melibatkan data pribadi karyawan. Hal ini perlu dijaga keamanannya agar tidak disalahgunakan.

Bagaimana cara mengurangi subjektifitas dalam melakukan penilaian 360 derajat?

Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi subjektifitas dalam melakukan penilaian 360 derajat:

  • Gunakan kriteria penilaian yang jelas dan objektif. Kriteria penilaian harus jelas dan objektif, sehingga penilaian dapat dilakukan secara konsisten. Kriteria penilaian dapat meliputi aspek kuantitatif, seperti kuantitas dan kualitas hasil kerja, atau aspek kualitatif, seperti sikap kerja, perilaku, dan kemampuan karyawan.
  • Lakukan pelatihan bagi penilai. Penilai harus dilatih untuk memberikan penilaian yang objektif dan akurat. Pelatihan dapat mencakup aspek-aspek berikut:
    • Pengertian dan pentingnya penilaian 360 derajat
    • Kriteria penilaian yang digunakan
    • Teknik penilaian yang objektif
    • Cara menghindari bias dalam penilaian
  • Gunakan alat bantu teknologi. Alat bantu teknologi dapat membantu perusahaan untuk mengumpulkan data dan menganalisis hasil penilaian 360 derajat secara lebih efisien. Alat bantu teknologi juga dapat membantu untuk mengurangi subjektifitas dalam penilaian, karena data yang dikumpulkan akan lebih objektif.
  • Gunakan lebih dari satu sumber penilaian. Penilaian 360 derajat melibatkan penilaian dari berbagai sumber, termasuk atasan, rekan kerja, bawahan, dan pelanggan. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi subjektifitas dalam penilaian, karena penilaian akan lebih komprehensif dan mencakup berbagai perspektif.
  • Gunakan proses penilaian yang terstruktur. Proses penilaian yang terstruktur dapat membantu untuk mengurangi subjektifitas dalam penilaian, karena penilaian akan dilakukan secara sistematis dan konsisten. Proses penilaian yang terstruktur juga dapat membantu untuk memastikan bahwa semua penilai mengikuti kriteria penilaian yang sama.

Author

Debby Lim

As the practice leader of RecruitFirst Indonesia, Debby brings to the table over 13 years of industry experience.