6 Solusi Turnover Karyawan Tinggi yang Bisa Anda Coba

Recruit First
Pengembangan Organisasi
20 Mar 2023
<strong data-lazy-src=

Tingkat turnover karyawan yang tinggi tentu menjadi kekhawatiran bagi perusahaan kamu. Bukan hanya perusahaan yang terkena dampak dari tingginya angka turnover ini. Karyawan yang masih bertahan perlahan-lahan mulai mengalami stres dan kehilangan loyalitas terhadap perusahaan sehingga memutuskan untuk menyusul mantan rekan kerja mereka. Tentu kamu harus segera menyelesaikan masalah turnover karyawan tinggi sesegera mungkin.

Sebelum mengetahui solusinya, apakah kamu sudah mengetahui penyebab dari turnover yang tinggi? Artikel ini akan mengulas lengkap mengenai penyebab dan cara mengatasi masalah yang mengkhawatirkan ini. Yuk, simak artikel ini selengkapnya agar kamu bisa mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi turnover karyawan tinggi.

Mengapa Turnover Karyawan yang Tinggi Dinilai Tidak Baik?

Turnover karyawan merupakan istilah yang menggambarkan keluar dari suatu perusahaan secara keseluruhan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, tingkat turnover karyawan dihitung dalam persentase dan diukur secara tahunan. 

Dampak dari tingginya tingkat turnover karyawan tidak hanya memengaruhi pada proses operasional bisnis yang terhambat. Semangat dan produktivitas karyawan juga menurun ketika melihat rekan kerjanya meninggalkan perusahaan secara terus-menerus. Kondisi ini tentu berdampak pada kualitas produk dan layanan perusahaan. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang apa itu turnover karyawan dan faktor apa saja yang memengaruhinya, kamu bisa membaca artikel berikut ini: Memahami Apa Itu Turnover Karyawan serta Faktor yang Memengaruhinya

Tingkat turnover karyawan yang tinggi juga menimbulkan biaya yang sangat besar. Pasalnya, biaya pergantian karyawan bisa mencapai 6-9 bulan dari gaji seorang karyawan untuk posisi yang sama. Perusahaan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mencari tenaga kerja baru, melakukan wawancara, dan proses onboarding. Selain biaya, proses perekrutan karyawan ini tentu memakan waktu yang cukup banyak.

Apabila kondisi tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama, turnover karyawan bisa berdampak buruk pada keuangan perusahaan. Selain itu, reputasi perusahaan di mata publik, khususnya pencari kerja juga menurun.

Apa yang Menjadi Penyebab Turnover Karyawan Tinggi?

Tentu ada beberapa penyebab yang membuat angka turnover karyawan mengalami lonjakan. Berikut penjelasan mengenai penyebab tingginya turnover karyawan suatu perusahaan.

1. Beban Kerja yang Berat

Banyak karyawan yang keluar dari perusahaan karena merasa beban kerjanya terlalu berat dan tidak sebanding dengan waktu kerja. Tidak jarang mereka harus lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya. Beban kerja yang berat bukan hanya sekadar jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan, tetapi pembagian tugas yang tidak merata sehingga dirasa memberatkan karyawan.

2. Budaya Perusahaan yang Buruk

Budaya kerja berkaitan erat dengan kebahagiaan karyawan. Mereka lebih menyukai perusahaan yang memiliki budaya kerja positif dan sesuai ideologinya. Tingkat turnover terjadi ketika perusahaan tidak melakukan perubahan nyata dan terus menerapkan budaya kerja yang toksik.

3. Tidak Ada Kesempatan Mengembangkan Karier

‘Buat apa bertahan di perusahaan padahal tidak ada kesempatan pengembangan karier?’ Begitulah pemikiran karyawan pada masa kini. Mereka akan mengundurkan diri apabila perusahaan tidak menyediakan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang. Kesempatan mengembangkan karier tidak hanya melalui promosi, tetapi juga kegiatan pembelajaran yang bisa mengasah kemampuan mereka.

4. Atasan yang Menyebalkan

Kinerja atau sikap atasan yang buruk tentu menjadi alasan utama karyawan mengundurkan diri. Penyebab ini perlu kamu soroti apabila menemukan atasan yang bawahannya selalu keluar dari perusahaan, apalagi dalam waktu yang berdekatan. Mereka bukan tidak menyukai perusahaanmu, hanya saja tidak sanggup bekerja dengan atasan yang dianggap menyebalkan.

5. Karyawan Tidak Mendapatkan Penghargaan

Karyawan juga membutuhkan penghargaan dan pengakuan di tempat kerjanya. Mereka merasa termotivasi apabila kerja kerasnya diakui. Tingkat turnover karyawan tinggi bisa terjadi karena perusahaan tidak mengakui kinerja dan prestasi yang dilakukan oleh pekerjanya. Terlebih lagi, masalah ini lebih sering dirasakan oleh pekerja wanita. Budaya kerja patriarki yang memberikan penghargaan lebih kepada karyawan laki-laki membuat pekerja wanita keluar dari perusahaan.

6. Tawaran Gaji dan Kesempatan yang Lebih Baik

Sekitar 25% karyawan akan meninggalkan perusahaan karena memperoleh tawaran gaji yang lebih tinggi di tempat lain. Tawaran gaji tersebut tentu dianggap sebanding dengan kualitas dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh karyawanmu. Selain gaji, mereka juga memperoleh kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan kariernya sehingga memutuskan keluar dari perusahaan.

Baca juga: 6 Cara Menghitung Turnover Karyawan dengan Tepat

Bagaimana Cara Menurunkan Turnover Karyawan?

Tingkat turnover karyawan yang meningkat tentu menjadi kekhawatiran bagi perusahaan. Kabar baiknya, kamu bisa mengurangi angka turnover dengan melakukan langkah yang tepat. Cobalah menerapkan enam tip menurunkan angka turnover karyawan di bawah ini.

1. Berikan Penghargaan kepada Karyawan

Karyawan yang sering mendapatkan pengakuan dan apresiasi merasa lebih bahagia. Mereka akan lebih produktif dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaannya. Berikanlah penghargaan yang layak didapatkan ketika karyawan melakukan prestasi atau sekadar menyelesaikan tugas yang sulit. Tip ini juga berguna untuk lingkungan kerja yang positif sehingga karyawan mampu berkembang, merasa diakui, dan tetap termotivasi.

2. Pertahankan Karyawan sejak Awal Masuk Kerja

Upaya mempertahankan karyawan alias retensi sebaiknya dimulai sejak hari pertama mereka bergabung di perusahaan kamu. Kesan pertama yang baik tentu meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan. Berikan program onboarding yang menyenangkan dan tentunya membantu karyawan baru agar bisa beradaptasi dengan perusahaan kamu. 

Salah satu standar yang bisa dijadikan sebagai patokan keberhasilan onboarding adalah memberikan pemahaman yang jelas tentang misi perusahaan serta memberitahukan peran mereka dalam meningkatkan kesuksesan perusahaan.

3. Berikan Jenjang Karier yang Jelas

Jangan biarkan karyawan merasa posisinya stagnan dan tidak mengalami kenaikan. Mereka akan mencari peluang di tempat lain apabila kamu membiarkan kondisi ini. Dorong para manajer untuk mengadakan pertemuan rutin dengan timnya untuk membahas tujuan karier masing-masing anggotanya. Beritahukan cara perusahaan bisa membantu mereka mencapai tujuan karier tersebut.

4. Jalankan Program Pelatihan dan Pengembangan

Program pelatihan dan pengembangan karier dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Berikan kesempatan kepada karyawan untuk mempelajari bidang keahlian yang menarik bagi mereka, tetapi tetap relevan dengan pekerjaan. Kamu pun bisa menyediakan sejumlah dana untuk karyawan agar mereka makin tertarik mengikuti kelas pengembangan diri.

5. Berikan Tunjangan dan Manfaat Cuti

Tunjangan dan fasilitas kerja menjadi salah satu pertimbangan utama karyawan sebelum menerima pekerjaan. Mereka cenderung bertahan pada perusahaan yang memberikan jatah cuti yang cukup. Selain jatah cuti tahunan, sediakan juga jatah cuti hamil selama satu tahun pertama kehidupan anak. Kamu juga bisa memberikan tunjangan lainnya, contohnya tunjangan perjalanan tahunan atau tunjangan kunjungan ke dokter gigi.

Kalau kamu butuh panduan tentang cara mengatur besaran kompensasi, kamu bisa membaca artikel berikut ini: Pahami Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kompensasi Karyawan

6. Cari Kandidat yang Tepat

Turnover karyawan tinggi bisa pula disebabkan karena proses rekrutmen yang kurang tepat. Barangkali kamu menemukan kandidat karyawan yang bagus dan memutuskan untuk merekrutnya, tetapi mereka tidak memiliki nilai yang sama dengan perusahaanmu. Solusinya, kamu harus melakukan wawancara yang efektif selama proses rekrutmen. Selain keterampilan dan pengalaman, tanyakan pula mengenai kepribadian mereka agar kamu bisa mendapatkan karyawan yang sejalan dengan visi perusahaan.

RecruitFirst menyadari kalau proses rekrutmen membutuhkan waktu yang cukup lama dan menyita perhatianmu sehingga pekerjaan lain menjadi terbengkalai. Gunakan saja jasa outsourcing RecruitFirst dalam mencari karyawan untuk perusahaan. Ceritakan mengenai kebutuhanmu dan kami akan langsung mengeksekusinya. Hubungi kami segera dan hindari tingkat turnover karyawan tinggi bersama RecruitFirst!

Author

Debby Lim

As the practice leader of RecruitFirst Indonesia, Debby brings to the table over 13 years of industry experience.