‘Serupa tetapi tidak sama’, itulah peribahasa yang menggambarkan tentang KPI dan OKR. Kedua metode pengukuran dan kerangka pencapaian ini sudah umum digunakan dalam dunia bisnis. Walaupun sama-sama berguna dalam mengukur pencapaian tujuan, KPI dan OKR adalah dua hal yang berbeda. Lantas, apa saja perbedaan antara KPI dan OKR? Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Objective Key Result (OKR) adalah kerangka penetapan tujuan yang bersifat kolaboratif dan berguna dalam membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang sistematis dan terukur.
Singkatnya, OKR merupakan metode yang digunakan perusahaan dalam melacak setiap kemajuan serta menciptakan keselarasan dan keterlibatan karyawan melalui tujuan yang dicapai.
Tujuan perusahaan yang ditetapkan dalam OKR haruslah bersifat konkret, berorientasi pada tindakan, dan terus menghasilkan kemajuan. Idealnya, OKR yang telah dirancang juga bisa digunakan dalam mengoreksi langkah eksekusi yang kurang tepat.
OKR ditemukan oleh Andy Grove ketika menjabat menjadi CEO Intel sebagai cara untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam perusahaan. Dalam penerapannya, OKR dinilai berhasil sehingga Intel bisa mendulang kesuksesan hingga saat ini.
OKR kemudian dipopulerkan oleh John Doerr, salah satu karyawan Andy Grove, pada tahun 1970-an. Keberhasilan OKR dalam mencapai tujuan membuat metode ini banyak diterapkan perusahaan masa kini.
Berbeda dengan OKR, Key Performance Indicator (KPI) lebih berfokus pada pencapaian yang dihasilkan oleh kinerja setiap karyawan. KPI berguna dalam mengukur kinerja serta membantu perusahaan dalam membuat keputusan terkait hasil pencapaian tersebut.
KPI memberikan data akurat yang bermanfaat dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan. Data dari KPI berguna bagi perusahaan untuk menilai kinerja karyawannya serta kontribusi dan dampak signifikan dari tanggung jawab yang diberikan kepada mereka.
KPI sendiri dicetuskan oleh Peter Drucker, seorang konsultan di bidang manajemen, pada awal tahun 1990-an. Drucker menyarankan KPI untuk membantu perusahaan agar lebih maksimal dalam memahami setiap kemajuan atau pencapaian karyawan terkait target perusahaan.
Baca Juga: 8 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Selain perbedaan definisi di atas, masih ada aspek lain yang membedakan KPI dan OKR yang perlu kamu pahami, terutama pada tujuan dan penerapannya. Mari kita mengenai perbedaan antara dua komponen penilaian tersebut.
OKR berfungsi untuk mengilustrasikan penetapan tujuan serta strategi yang dijalankan untuk mencapainya. Setiap target perlu dicapai dengan strategi yang berbeda sehingga setiap karyawan mempunyai OKR masing-masing. Tujuan penerapan OKR adalah pengukuran target atau tujuan yang berkaitan dengan faktor penentu kinerja pada masa mendatang.
Sedangkan KPI berguna untuk mengukur setiap perkembangan atau kemajuan setiap individu maupun bisnis secara kuantitatif (menggunakan bagan atau angka). Contohnya, jumlah orang yang mengunjungi website perusahaan dalam hitungan bulan dan tahun. Singkatnya, tujuan penerapan KPI adalah pengukuran pencapaian suatu target yang diukur setelah dilakukan.
Perbedaan lain dari keduanya adalah jumlah target yang dibuat. Pada OKR, target yang dicapai biasanya terdiri dari 1 sampai 5 capaian dan maksimal 10 capaian. Sedangkan pada KPI, jumlah capaian hanya terdiri dari 1 sampai 4 tujuan saja.
KPI dan OKR sama-sama memerlukan tenggat waktu atau target untuk mencapai tujuan sehingga karyawan bisa disiplin dalam mencapainya. Pada OKR, interval waktu dibuat per kuartal, yaitu 3 bulan sekali, sehingga dalam 1 tahun terdapat 4 kuartal. Berbeda dengan KPI, jangka waktunya hanya 6 bulan sekali atau bisa juga 1 tahun tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.
OKR terkesan lebih fleksibel dan tidak terlalu rumit sehingga bisa dapat dibicarakan dengan rekan kerja atau atasan. Sedangkan KPI lebih rumit dan detail sehingga perlu menyertakan beberapa laporan pendukung seperti analytical report, operational report, dan strategic report.
Setiap laporan pendukung memiliki fungsi yang berbeda, yaitu analytical report yang menggambarkan detail nilai KPI dan dampak pada hasil kerja, operational report yang memberikan gambaran tentang kondisi operasional selama kerja, dan strategic report yang mendokumentasikan tentang kemajuan bisnis.
Terakhir, kamu perlu mengetahui perbedaan bentuknya. OKR dibuat secara kualitatif dan tidak memerlukan bagan atau angka untuk menjelaskannya. Alhasil, OKR lebih mudah dipresentasikan kepada rekan kerja atau tim. Berbeda dengan KPI, elemen penilaian ini memerlukan bagan atau angka yang presisi untuk menjelaskannya karena bersifat kuantitatif.
Kamu bisa melihat rangkuman perbedaan KPI dan OKR melalui tabel di bawah ini.
OKR | KPI |
Fokus terhadap pengukuran pencapaian target. | Fokus terhadap pencapaian individu. |
Jumlah target yaitu 1 sampai 5 capaian, maksimal 10 capaian. | Jumlah target 1 sampai 4 capaian |
Dibuat dalam 4 kuartal | Dibuat dalam 6 bulan atau 1 tahun |
Penyusunan target fleksibel | Penyusunan target lebih detail |
Target ditetapkan secara kualitatif | Target dibuat secara kuantitatif dengan bagan atau angka |
Baca juga: Indikator Produktivitas Kerja dan Cara Mengukurnya
Kini, kamu sudah mengenal dan memahami perbedaan KPI dan OKR. Keduanya merupakan pilihan yang tepat dalam mengukur tujuan atau kinerja yang telah dilakukan. Lantas, manakah di antara KPI dan OKR yang lebih ideal untuk diterapkan dalam perusahaan?
Singkatnya, kamu perlu membuat OKR terlebih dahulu untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Setelah membuat OKR, kamu bisa membuat KPI untuk mengukur setiap kinerja dan kontribusi karyawan dalam mencapai tujuan tersebut. Intinya, baik KPI maupun OKR bisa saling mendukung satu sama lain dengan fungsinya masing-masing.
KPI dan OKR merupakan dua metode terukur yang bisa dikolaborasikan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam mencapai tujuan tersebut, tentunya kamu ingin mendapatkan karyawan yang bisa memenuhi KPI dan OKR yang telah ditetapkan.
RecruitFirst yakin bahwa setiap perusahaan memiliki tujuannya masing-masing dan ingin mencapai kesuksesannya. Oleh sebab itu, kamu dapat menggunakan jasa RPO dan BPO untuk menemukan kandidat yang tepat. Hubungi kami sekarang dan capai tujuanmu bersama RecruitFirst.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Membuat Key Performance Indicator dengan Tepat
There is a proliferation of job related scams across multiple platforms which include websites, WhatsApp and Telegram.
These scams include impersonation of our brand and consultants, including the usage of EA personnel numbers obtained from MOM website.
The scammers may ask for your personal and/or financial information. Please do not share any personal data and do not engage further. Click on the button below to find out how to identify a potential scam message and other important information.